Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2018

HUKUM MERAYAKAN TAHUN BARU (MASEHI) BAGI UMAT MUSLIM

HUKUM MERAYAKAN TAHUN BARU (MASEHI) BAGI UMAT MUSLIM Tahun baru Masehi pertama kali dirayakan pada tanggal, 1 Januari 45 SM . Tidak lama setelah Julius Caesar dinobatkan sebagai kaisar Roma , ia memutuskan untuk mengganti penanggalan tradisional Romawi yang telah diciptakan sejak abad ke 7 SM . Dalam mendesain kalender baru ini, Julius Caesar dibantu oleh Sosigenes, seorang ahli astronomi dari Iskandariyah , yang menyarankan agar penanggalan baru itu dibuat dengan mengikuti revolusi matahari . Kemudian pada tanggal, 24 Februari 1582 . Paus Gregorius XIII (pemimpin tertinggi Katolik) menetapkan tanggal, 1 Januari sebagai awal pergantian tahun. Penetapan inilah yang kemudian diadopsi serta dirayakan oleh hampir seluruh Negara di dunia. (id.wikipedia.org) Fakta sejarah ini, sesuai kisah dari Abu Hurairah RA. Bahwa Nabi SAW bersabda; لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَأْخُذَ أُمَّتِى بِأَخْذِ الْقُرُونِ قَبْلَهَا ، شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ فَقِيْلَ يَا رَسُ

Khutbah Jum'at Hukum Merayakan Tahun Baru Masehi Bagi Umat Muslim

HUKUM MERAYAKAN TAHUN BARU MASEHI BAGI UMAT MUSLIM اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ اَكْرَمَنَا بِالْإِيْمَانِ ، وَاَعَزَّنَا بِالْإِسْلاَمِ، وَرَفَعْنَا بِالْإِحْسَانِ ، اَحْمَدَهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالىَ وَاَشْكُرُهُ، اَلَّلهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ. اَمَّابَعْدُ. يَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ . Hadirin Jama’ah Jum’ah rahimakumullah , Dihari jum’at yang mulia ini, marilah kita tingkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT dengan menjalankan segala perintah-perintah -Nya dan menjauhi segala larangan-larangan- Nya. Hadirin Jama’ah Jum’ah rahimakumullah , Beberapa hari lagi, tahun masehi 2018 akan segera berganti menjadi tahun 2019. Lalu, apa yang akan kita lakukan atau apa yang akan terlintas dibenak kita, ketika tahun baru 2019 nanti tiba? Apakah pesta kemban

Khutbah Jumat Roda Kehidupan

RODA KEHIDUPAN إِنَّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ .  اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سَيِّدِناَ مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن. يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ Hadirin Jama’ah Jum’at rahimakumullah, Dihari jum’at yang mulia ini, marilah kita tingkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT dengan menjalankan segala perintah-perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya. Hadirin Jama’ah Jum’at rahimakumullah, Sahabat Ali bin Abi tholib pernah berpesan demikian; “Waktu ini terbagi menjadi dua bagian untuk semua manusia yaitu hari keberuntungan dan hari sial bagimu. Disa

DADI SANTRI Kudu Iso Sabar, Ngalah, Nriman, Loman. (Sebuah Konsep Ajaran)

DADI SANTRI Kudu Iso Sabar, Ngalah, Nriman, Loman. (Sebuah Konsep Ajaran) Pondok Pesantren merupakan lembaga tafaqquh fi al-dîn yang mengemban misi meneruskan risalah Rasulullah Muhammad SAW sekaligus melestarikan ajaran Islam yang berhaluan Ahlu al-sunnah wa al- Jamã’ah ‘alã Tharîqah al-Madzãhib al-‘Arba’ah. Sedangkan unsur terpenting bagi pondok pesantren adalah adanya kiai/ustadz, santri, masjid, tempat tinggal (pondok/funduq) serta buku-buku yang populer dengan sebutan kitab kuning. Sedangkan kata “santri” itu sendiri adalah sebuah panggilan untuk seseorang yang sedang menimba ilmu agama Islam selama kurun waktu tertentu dengan jalan menetap di sebuah pondok pesantren. Nah, dikarenakan santri berasal dari berbagai daerah, maka latar belakang merekapun akan berbeda pula. Seperti tradisi, budaya, suku, bahasa, dan lain sebagainya serta tidak dapat dipungkiri bahwa latar belakang ekonomi juga sangat berpengaruh bagi santri dalam proses menimba ilmu di pondok pesantr

MAULID NABI MUHAMMAD SAW (Penjelasan Para Ulama’ Tentang Maulid Nabi SAW)

MAULID NABI MUHAMMAD SAW (Penjelasan Para Ulama’ Tentang Maulid Nabi SAW) Bulan Rabiul Awal merupakan bulan yang sangat istimewa tepatnya pada hari Senin, 12 Rabiul Awal 576 M, baginda Nabi Muhammad SAW dilahirkan dari pasangan Sayyid Abdullah dan Sayyidah Aminah Radliya Allahu ‘anhuma. Yang mana hari kelahirannya dirayakan oleh umat Muslim di seluruh penjuru dunia. Lantas bagaimana pendapat para ulama’ 4 (empat) madzhab mengenai tradisi perayaan maulid tersebut? Berikut ini beberapa statemen ulama’ mengenai tradisi tahunan tersebut. Al-Imam al-Suyuthi dari kalangan ulama’ Syafi’iyyah mengatakan: هُوَ مِنَ الْبِدَعِ الْحَسَنَةِ الَّتِيْ يُثَابُ عَلَيْهَا صَاحِبُهَا لِمَا فِيْهِ مِنْ تَعْظِيْمِ قَدْرِ النَّبِيِّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ وَإِظْهَارِ الْفَرَحِ وَالْاِسْتِبْشَارِ بِمَوْلِدِهِ الشَّرِيْفِ “Perayaan maulid termasuk bid’ah yang baik, pelakunya mendapat pahala. Sebab di dalamnya terdapat sisi mengagungkan derajat Nabi SAW dan menampakkan

ISTRIMU BUKAN PEMBANTUMU

ISTRIMU BUKAN PEMBANTUMU Ketahuilah WAHAI PARA SUAMI, ketika menjelang subuh, bahkan terkadang jauh sebelum adzan subuh terdengar, istri tercintamu telah terbangun untuk shalat malam dan berdo’a demi kebaikanmu. Kemudian membangunkanmu dengan penuh kelembutan. Ia memasak untuk sarapanmu, menyeduh secangkir kopimu, mencium lembut tanganmu diiringi salam lembut penuh do’a mengiringi langkah nafkahmu. Selepas kepergianmu, ia mulai menyapu, mengepel lantai, merapikan kamar tidur, mencuci piring, mencuci pakaian, menyetrika serta pekerjaan ‘remeh’ lainnya. Belum lagi, bila anak-anakmu masih kecil atau ia tengah dalam kondisi hamil, sungguh sangat melelahkan. Ketika beranjak petang, ia sudah menantikan kedatanganmu. Ia bersolek, ia wangi dan ia melembutkan suaranya. Senyum ikhlas menghiasi bibirnya yang siap menerima seberapapun penghasilanmu. Tidak hanya itu, ia juga siap ikhlas untuk ‘melayanimu’. Ketahuilah WAHAI PARA SUAMI, mengapa istrimu rela melakukan semua itu? Te