Langsung ke konten utama

Khutbah ‘Idul Fitri 1440 H/2019 M

Khutbah ‘Idul Fitri 1440 H/2019 M


“Siapalah Kita”
-----------------------------------------------
Khutbah Pertama
-----------------------------------------------

اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ.
اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا، وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لآ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، وَللهِ الْحَمْدُ.
الْحَمْدُ ِللهِ الْمُنْعِمِ عَلَى مَنْ أَطَاعَهُ وَاتَّبَعَ رِضَاهُ، الْمُنْتَقِمِ مِمَّنْ خَالَفَهُ وَعَصَاهُ، الَّذِى يَعْلَمُ مَا أَظْهَرَهُ الْعَبْدُ وَمَاأَخْفَاهُ، الْمُتَكَفِّلُ بِأَرْزَاقِ عِبَادِهِ, فَلاَ يَتْرُكُ أَحَدًا مِنْهُمْ وَلاَيَنْسَاهُ، أَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَلَى مَاأَعْطَاهُ. أَشْهَدُ أَنْ لآ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ, شَهَادَةَ عَبْدٍ لَمْ يَخْشَ إِلاَّ اللهَ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ, الَّذِى اخْتَارَهُ اللهُ وَاصْطَفَاهُ. اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى أٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالاَهُ. أَمّأَبَعْدُ
فَيَآ أَيُّهَا النَّاسُ، اتَّقُوا اللهَ, حَقَّ تَقْوَاهُ وَاعْلَمُوْا أَنَّ يَوْمَكُمْ هٰذَا يَوْمٌ عَظِيْمٌ، وَعِيْدٌ كَرِيْمٌ، أَحَلَّ اللهُ لَكُمْ فِيْهِ الطَّعَامَ، وَحَرَّمَ عَلَيْكُمْ فِيْهِ الصِّيَامَ، فَهُوَ يَوْمُ تَسْبِيْحٍ وَتَحْمِيْدٍ وَتَهْلِيْلٍ وَتَعْظِيْمٍ وَتَمْجِيْدٍ، فَسَبِّحُوْا رَبَّكُمْ فِيْهِ, وَعَظِّمُوْهُ وَتُوْبُوْا إِلَى اللهِ وَاسْتَغْفِرُوْهُ.

Ma'asyirol Muslimin rahimakumullah
Dihari yang sangat mulia ini, sakral dan khidmat ini, marilah kita bersyukur kepada Allah SWT dan senantiasa meningkatkan ketakwaan kita dengan menunaikan segala perintah-perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya. Dan marilah kita agungkan Asma Allah dengan memperbanyak membaca takbir, tahlil, tahmid dan tasbih dihari kemengan yang berbahagia ini.

Ma'asyirol Muslimin rahimakumullah
Hari ini adalah hari kemenangan bagi kita semua setelah kita menjalankan ibadah puasa ramadhan satu bulan penuh karena dosa-dosa kita telah diampuni oleh Allah SWT. Sebagaimana ditegaskan oleh Rasulullah Muhammad SAW dalam Haditsnya;
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
"Siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan atas dasar keimanan dan dilaksanakan dengan benar, maka ia diampuni dosa-dosanya yang telah lewat". (HR. Bukhari Muslim)

Pada hari kemenangan ini, Allah SWT juga memerintahkan kepada kita semua untuk senantiasa mengagungkan asma Allah dengan lantunan takbir, tahlil, tahmid dan tasbih. Selain itu, kita juga diwajibkan untuk mengungkapkan rasa syukur atas berjuta nikmat yang telah Allah anugerahkan kepada kita semua seraya berharap semoga kita termasuk orang-orang yang pandai bersyukur. Sebagaimana firman Allah SWT;
وَلِتُكْمِلُوْا العِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللهَ عَلىَ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
"Dan hendaklah kamu menyempurnakan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepada kamu supaya kamu bersyukur (kepada-Nya)”.

Ma'asyirol Muslimin rahimakumullah
Lantunan takbir yang kita kumandangkan saat ini, mengajarkan kepada kita untuk senantiasa mengecilkan hal-hal duniawi yang sering kita besar-besarkan dalam kehidupan sehari-hari. Kita juga harus mengakui bahwa sering kita bertakbir dalam shalat, namun kita masih sering mengagungkan harta, kekuasaan dan jabatan. Kita sering bertakbir dalam shalat, namun kita masih diperbudak oleh hawa nafsu dengan memaksa orang lain untuk menuruti segala kemauan kita. Kita sering bertakbir dalam shalat, namun kita masih sering melupakan Allah SWT. Mulut kita sering bertakbir namun hati kita ditutupi dengan rasa takabbur, bangga dengan diri kita sendiri, merasa paling penting, merasa paling hebat dan merasa paling segala-galanya. Kita sering bertakbir dalam shalat, namun kita masih sering memanfaatkan jabatan, harta dan gelar yang seharusnya dipergunakan untuk kemaslahatan umat, namun malah kita manfaatkan untuk kemafsadatan dan kepentingan diri sendiri.

Ma'asyirol Muslimin rahimakumullah
Kita juga harus mengakui bahwa dalam kehidupan sehari-hari, kita sering melalaikan perintah Allah serta perintah Rasulullah tentang kejujuran, keikhlasan, kasih sayang dan amal shaleh. Sangat ironis, karena kita malah mengamini dan mengikuti petunjuk syaitan laknatullah yang mengajarkan kelicikan, kemunafikan dan kekerasan hati.

Kita sering beribadah siang dan malam namun disisi lain kemaksiatan dan kedzaliman juga terus dilakukan dalam kehidupan. Ibadah sering kita lakukan hanya sebatas menggugurkan kewajiban dan agar terlihat oleh orang lain untuk mendapatkan pujian.

Ya Allah, Ya Ghaffar, karuniakanlah ampunan-Mu kepada kami atas dosa dan kealpaan kami. Kami sering tersesat dan diperbudak oleh nafsu. Maka anugerahkanlah kepada kami kekuatan untuk dapat mengendalikan hawa nafsu kami dan dapat terus mengagungkan asma-Mu dalam takbir diseluruh kehidupan kami.

Ma'asyirol Muslimin rahimakumullah
Sebagai orang yang beriman kita harus meyakini bahwa hanya Allah lah yang paling besar dan selain Allah adalah kecil dan lemah. Sadarilah wahai hadirin sekalian, semua materi dunia yang menjadi kebanggaan kita, semuanya adalah kecil dan tiada berarti sama sekali jika dibandingkan dengan keagungan Allah SWT. Dalam kehidupan yang fana ini, tidak patut bagi kita membangga-mbanggakan harta dan jabatan. karena semua itu hanya sebuah titipan belaka yang suatu saat akan diambil kembali oleh sang pemiliknya yaitu Allah SWT.
Janganlah kita menyombongkan diri sendiri. Siapapun kita, dimanapun kita, kapanpun waktunya, Allah telah melarang kita untuk berlaku sombong. sebagaimana ditegaskan dalam firman Allah SWT dalam surat Luqman ayat 18 yang artinya:
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri”.

Ma'asyirol Muslimin rahimakumullah
Selain meninggalkan kesombongan diri, marilah kita juga senantiasa berbuat baik kepada sesama. Terlebih kepada sosok yang paling berjasa dalam kehidupan kita yaitu orang tua kita. Islam telah memerintahkan kepada kita untuk selalu memuliakan kedua orang tua kita dengan memperlakukannya secara baik dalam bentuk perkataan dan juga sikap kita. Karena keridloan orang tua akan menjadi sumber kesuksesan kehidupan kita di dunia dan di akhirat. dan sebaliknya, kemarahan orang tua adalah merupakan sebuah bencana dalam kehidupan kita.
Dari Abdullah bin ’Amru radhiallahu ‘anhuma, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda;
رِضَى الرَّبِّ فِي رِضَى الوَالِدِ، وَسَخَطُ الرَّبِّ فِي سَخَطِ الْوَالِدِ
“Ridha Allah tergantung pada ridha orang tua dan murka Allah tergantung pada murka orang tua”  (HR. Al Hakim, dll)

Ma'asyirol Muslimin rahimakumullah
Adalah sebuah kebahagiaan bagi kita yang orang tuanya masih dalam keadaan sehat dan masih bersama kita. Terlebih sosok ibu yang telah susah payah melahirkan kita kedunia ini. Ibu adalah yang paling berjasa dan dapat menghantarkan kita kesurga. Oleh karena itu, sudahkah kita menjenguknya? Karena semakin hari semakin bertambah tua umurnya. Hari-harinya sudah mulai ditinggal pergi anak-anaknya. Kondisi kesehatannya yang semakin membuatnya tak berdaya. Keinginan bekerja masih ada, namun tenaga sudah tidak mendukung keinginannya. Akhirnya hanya bisa mengubur semua isi hatinya sambil berharap ada anak yang memperhatikan dan peduli dengannya. Pertanyaannya adalah apakah kita sudah peduli dengan orang tua kita?

Ma'asyirol Muslimin rahimakumullah
Inilah saat penting bagi kita untuk berbuat baik kepada orang tua kita. Inilah ladang amal bagi kita selaku anak yang berbakti kepada orang tua. Jika kita dengan ikhlas peduli, memberi kasih sayang dan membantu meringankan beban hidupnya yakinlah surga balasannya. Jasa dan perjuangan mereka tidak akan bisa kita balas dan bayar lunas. Demi Allah! Sebanyak apapun yang pernah kita berikan, apa pun yang pernah kita serahkan kepada orang tua kita, tidak akan setimpal dengan perjuangan dan pengorbanan mereka membesarkan kita. Maka, janganlah pernah mengungkit apa-apa yang pernah kita berikan kepada orang tua kita. Sekali lagi, jangan pernah mengungkit-ungkit apa-apa yang sudah pernah kita berikan kepada orang tua kita.

Seandainya kita bisa mengingat-ingat perjuangan mereka ketika kita masih kecil yang tak bisa berbuat apa-apa. sepenuh cinta mereka menggendong kita, mencium kita dan merawat kita sampai kita bisa seperti sekarang ini. Lantas, Bagaimana jika saat ini orang tua kita tergeletak sakit? Sempatkah kita menengoknya? Berapa kali kita mengusap keningnya? Berapa kali kita pernah menyuapinya, serta seberapa sering kita menggantikan pakaiannya ketika ia sedang terbaring sakit?

Oleh karena itu hadirin sekalian, di hari nan fitri inilah waktu yang tepat bagi kita untuk meraih kedua tangannya yang sudah nampak keriput dimakan usia. Rengkuhlah tubuhnya, ciumlah tangannya yang dulu kekar mengasuh kita yang sekarang sudah lemah tak bertenaga, marilah kita bersimpuh, seraya meminta maaf kepada orang tua kita. Mintalah keridhoan dan keikhlasannya untuk bekal hidup kita. Dan marilah berdo’a agar orang tua kita selalu mendapatkan perlindungan dan kesehatan serta kemudahan dari Allah SWT. Semoga orang tua kita tetap terjaga iman islamnya dan ketika mereka dipanggil oleh Allah SWT mereka menjadi hamba yang husnul khatimah dan kita diberikan ketabahan dalam menghadapinya.

Namun hadirin sekalian, jika orang tua kita saat ini, sudah tidak bersama kita lagi di dunia ini. Marilah kita luangkan waktu untuk berziarah ke makam mereka. Lihat dan bersihkanlah pusara mereka. Karena sejatinya mereka hanya menunggu do’a dari kita dan keluarga. mereka pastinya akan tersenyum di alam kuburnya melihat kehadiran dan do’a yang kita panjatkan.

Ma'asyirol Muslimin rahimakumullah
Selain menunjukkan pengabdian dan bakti kita kepada orang tua kita, pada momen Idul Fitri ini kita tebar aura positif, mari kita bina persahabatan dengan penuh kasih saying, memperkuat kedekatan batin dengan sesama agar tercipta suasana yang penuh kedamaian dan penuh cinta serta kasih sayang. Hal ini dapat kita diwujudkan dengan saling mengulurkan tangan atau bermushafahah (bersalaman) seraya mengucapkan permohonan maaf serta memaafkan agar kesempurnaan ibadah kita dibulan Ramadhan dan idul fitri ini semakin sempurna. Karena dosa kita kepada Allah dan dosa kita kepada sesama telah terhapuskan, sehingga kita akan menjadi insan yang kembali suci bagai bayi yang baru lahir.

Ma'asyirol Muslimin rahimakumullah
Semoga khutbah ‘idul fitri ini, dapat memberikan kemanfaatan bagi kita semua dan semoga ibadah kita selama ini khususnya di bulan Ramadhan tahun ini diterima oleh Allah SWT. Dan dengan hadirnya hari raya tahun ini, mudah-mudahan kita akan menjadi insan yang semakin bertaqwa kepada Allah SWT sehingga kita bisa bertemu kembali pada hari raya ‘idul fitri tahun depan. Amin.
جَعَلَنَا اللهُ وَاِيَّاكُمْ مِنَ اْلعَائِدِيْنَ وَاْلفَائِزِيْنَ وَاْلمَقْبُوْلِيْنَ وَاَدْخَلَنَا وَاِيَّاكُمْ فِى زُمْرَةِ عِبَادِهِ الصَّالِحِيْنَ وَاَقُوْلُ قَوْلِى هَذَا وَاسْتَغْفِرُ لِى وَلَكُمْ وَلِوَالِدَيَّ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرْهُ اِنَّهُ هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
-----------------------------------------------
Khutbah Kedua
-----------------------------------------------

اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ.
اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا، وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لآ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، وَللهِ الْحَمْدُ.
الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى جَعَلَ اْلأَعْيَادَ بِالأَفْرَاحِ وَالسُّرُوْرِ وَضَاعَفَ لِلْمُتَّقِيْنَ جَزِيْلَ اْلأُجُوْرِ، فَسُبْحَانَ مَنْ حَرَّمَ صَوْمَهُ وَأَوْجَبَ فِطْرَهُ وَحَذَّرَ فِيْهِ مِنَ الْغُرُوْرِ، أَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى فَهُوَ أَحَقُّ مَحْمُوْدٍ وَأَجَلُّ مَشْكُوْرِ. أَشْهَدُ أَنَّ لآ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ شَهَادَةً يَشْرَحُ اللهُ لَهَا لَنَا الصُّدُوْرَ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِىْ أَقَامَ مَنَارَ اْلإِسْلاَمِ بَعْدَ الدُّثُوْرِ. اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أٰلِهِ وَصَحْبِهِ صَلاَةً وَسَلاَمًا دَائِمَيْنِ مُتَلاَزِمَيْنِ إِلَى يَوْمِ الْبَعْثِ وَالنُّشُوْرِ. أَمَّابَعْدُ
فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللهَ تَعَالَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ يَوْمَكُمْ هٰذَا يَوْمٌ عَظِيْمٌ. فَأَكْثِرُوْا مِنَ الصَّلاَةِ عَلَى النَّبِىِّ الْكَرِيْمِ. وَقَالَ تَعَالَى فِى كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ؛ إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِىِّ يَآأَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تسْلِيْمًا. اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ سَيِّدِ الْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى أٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِى التَّابِعِيْنَ وَتَابِعِيْهِمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. وَارْحَمْنَا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
اللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأْ َمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ. اللّٰهُمَّ انْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ الْمُسْلِمِيْنَ وَدَمِّرْ أَعْدَاءَنَا أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَأَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَالْمُبْتَدِعَةَ وَالْمَشْرِكِيْنَ، وَأَعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اللّٰهُمَّ اكْفِنَا شَرَّ الظَّالِمِيْنَ وَاكْفِنَا شَرَّ الْحَاسِدِيْنَ. وَاكْفِنَا شَرَّ مَنْ يُؤْذِيْنَا وَأَهْلِكْ مَنْ أَرَادَنَا بِالسُّوْءِ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْلإِيْمَانِ وَلاَتَجْعَلْ فِى قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِلَّذِيْنَ آمَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ. وَاْلحَمْدُ لله رَبِ اْلعالميْنَ.
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِى الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَخْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pidato Bahasa Indonesia Adab Kepada Guru

Tema : Adab Kepada Guru Assalamu’alaikum Wr. Wb. اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِى فَضَّلَ بَنِى آدَمَ بِالْعِلْمِ وَالأَعْمَلْ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ. وَعَلَى أَلِهِ وَالصَّحْبِهِ وَالتَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِإِحْسَانِ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَة. أَمَّا بَعْدُ Yang saya hormati… Serta para pelajar rohimakumulloh Tiada kata yang pantas diucapkan, selain rasa syukur kepada Alloh SWT karena atas berkat kuasanya kita dapat hadir pada malam hari ini dalam keadaan yang sempurna tanpa kurang suatu apapun. Allohumma sholli ‘ala Muhammad SAW, semoga kita bisa meneladaninya dan mendapatkan syafa’atnya. Hadirin Hadirot rohimakumulloh. Dewasa ini, akhlak/moral/sopan santun para pelajar banyak mengalami kemerosotan, banyak murid yang membangkang bahkan melawan gurunya. padahal guru harus dihormati dan dimuliakan. Sebab guru adalah   orang yang mengajarkan kepada kita tentang berbagai ilmu pengetahuan. Seorang penyair berkata :  وَقْنَعْ بِجَهْلِكَ اِنْ جَف

Pidato Bahasa Indonesia Sholat Adalah Tiang Agama

Tema : Sholat Adalah Tiang Agama Assalamu’alaikum Wr. Wb. إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ ،َأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.، أَمَّا بَعْدُ Yang saya hormati… Hadirin hadirot rohimakumulloh, Pertama, marilah kita panjatkan puji syukur kita kepada Alloh SWT yang telah memberikan kepada kita kesempurnaan akal serta kesehatan badan. Kedua, Sholawat serta Salam semoga tetap terlimpah curahkan kepada junjungan kita nabi agung Muhammad SAW, sebagai nabi pembawa rahmat dan satu-satunya nabi pemberi syafa’at fiyaumil kiyamat. Hadirin hadirot rohimakumulloh, Pada kesempatan yang penuh barokah ini, saya akan menyampaikan pidato saya dengan tema “Sholat adalah Tiang Agama”. Hadirin hadirot rohimakumull

Pidato Bahasa Indonesia Tanda-Tanda Orang Munafik

Tema : Tanda-Tanda Orang Munafik Assalamu’alaikum Wr. Wb. إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ ،َأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.، أَمَّا بَعْدُ Yang saya hormati… Hadirin hadirot rohimakumulloh, Puji syukur kita panjatkan kehadirot Alloh SWT yang telah memberikan kita iman, islam dan kesempurnaan akal. Sholawat serta Salam semoga tetap terlimpah curahkan kepada junjungan kita nabi agung Muhammad SAW, nabi pembawa rahmat untuk semesta alam. Hadirin hadirot rohimakumulloh, “lain dimulut lain dihati " itulah pribahasa yang cocok dengan apa yang akan saya sampaikan kali ini, karena saya akan berpidato dengan tema “tanda-tanda orang munafik”. Hadirin hadirot rohimakumulloh, Munafik adalah sala