Langsung ke konten utama

Khutbah ‘Idul Fitri 1439 H/2018 M Menyentuh Hati

Khutbah ‘Idul Fitri 1439 H/2018 M


الخطبة الأولى
اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ .اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا، وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لآ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، وَللهِ الْحَمْدُ.
الْحَمْدُ ِللهِ الْمُنْعِمِ عَلَى مَنْ أَطَاعَهُ وَاتَّبَعَ رِضَاهُ، الْمُنْتَقِمِ مِمَّنْ خَالَفَهُ وَعَصَاهُ، الَّذِى يَعْلَمُ مَا أَظْهَرَهُ الْعَبْدُ وَمَا أَخْفَاهُ، الْمُتَكَفِّلُ بِأَرْزَاقِ عِبَادِهِ فَلاَ يَتْرُكُ أَحَدًا مِنْهُمْ وَلاَيَنْسَاهُ، أَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَلَى مَاأَعْطَاهُ. أَشْهَدُ أَنْ لآ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ شَهَادَةَ عَبْدٍ لَمْ يَخْشَ إِلاَّ اللهَ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِى اخْتَارَهُ اللهُ وَاصْطَفَاهُ. اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى أٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالاَهُ. أَمّأَبَعْدُ
فَيَآ أَيُّهَا النَّاسُ، اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تَقْوَاهُ وَاعْلَمُوْا أَنَّ يَوْمَكُمْ هٰذَا يَوْمٌ عَظِيْمٌ، وَعِيْدٌ كَرِيْمٌ، أَحَلَّ اللهُ لَكُمْ فِيْهِ الطَّعَامَ، وَحَرَّمَ عَلَيْكُمْ فِيْهِ الصِّيَامَ، فَهُوَ يَوْمُ تَسْبِيْحٍ وَتَحْمِيْدٍ وَتَهْلِيْلٍ وَتَعْظِيْمٍ وَتَمْجِيْدٍ، فَسَبِّحُوْا رَبَّكُمْ فِيْهِ وَعَظِّمُوْهُ وَتُوْبُوْا إِلَى اللهِ وَاسْتَغْفِرُوْهُ.
Ma'asyiral muslimin wal muslimat jama’ah shalat Idul Fitri rahimakumullah,
Dihari yang sangat mulia ini, sakral dan khidmat ini, marilah kita bersyukur kepada Allah SWT, dan senantiasa meningkatkan ketakwaan kita dengan menunaikan segala perintah-perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya. Dan marilah kita agungkan Asma Allah dengan memperbanyak membaca takbir, tahlil, tahmid dan tasbih dihari kemengan yang berbahagia ini.

Ma'asyiral muslimin wal muslimat jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah,
Pada saat ini, kita bersama-sama bisa merasakan kebahagiaan. Karena kita sudah sampai pada hari, dimana kita kembali fitri dan kita bisa menunaikan ibadah shalat Ied bersama dengan keluarga tercinta di masjid yang mulia ini. Hari ini, adalah hari kemenangan bagi insan beriman yang menjalankan Ibadah puasa Ramadhan. Hari ini adalah hari dimana orang yang beriman yang menjalankan Ibadah puasa Ramadhan dikembalikan kepada fitrahnya, dikembalikan kepada kesuciannya, sehingga laksana bayi yang baru terlahir kembali kedunia ini. Sebagaimana ditegaskan oleh Rasulullah Muhammad SAW dalam Haditsnya;
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
"Siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan atas dasar keimanan dan dilaksanakan dengan benar, maka ia diampuni dosa-dosanya yang telah lewat".

Hadirin hadirat rahimakumullah,
Pada bulan Ramadhan kemarin, iman kita benar-benar diuji, yakni antara mengikuti perintah Allah SWT untuk menjalankan ibadah puasa Ramadhan atau mengikuti ajakan setan untuk tidak berpuasa. Jujur, kita saksikan bersama selama bulan Ramadhan, masih ada disekitar kita orang yang mengaku Islam lagi beriman, namun dengan gampangnya tidak berpuasa dan terkadang dengan rasa tidak malu bahkan terkadang dengan rasa bangga menunjukkan diri dengan makan dan minum serta merokok ditempat-tempat umum. Naudzubillah…
Kini, bulan suci Ramadhan telah berlalu. Bulan dimana kita sering mendengarkan lantunan alunan ayat-ayat suci Al Quran yang selalu dikumandangkan. Dimana semua amal Ibadah diterima, doa dikabulkan dan dosa diampuni serta surga merindukan kedatangan hamba Allah yang berpuasa dibulan suci Ramadhan dengan penuh keimanan. Karena hanya di bulan Ramadhanlah, Allah memberikan kesempatan kepada hambanya untuk beribadah yang nilainya sama dengan seribu bulan yakni malam lailatul qadar.

Ma’asyiral muslimin wal muslimat jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah,
Namun, Berlalunya bulan Ramadhan menyisakan pertanyaan kepada kita semua. Diantaranya adalah…Apa yang sudah kita dapatkan dari Ramadhan? Apakah kita akan diberikan kesempatan lagi oleh Allah SWT untuk dapat menjumpai Ramadhan tahun depan? ataukah sebaliknya, kita tidak akan lagi dapat merasakan kesucian Bulan Ramadhan tahun depan? Sehingga, kita akan berpisah dengan orang yang saat ini ada disamping kita. Kita akan berpisah dengan anak kita, istri kita, keluarga kita dan orang-orang yang kita cintai.
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ
Ma’asyiral muslimin wal muslimat jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah,
Pada hari ini, Allah SWT telah memerintahkan kepada kita untuk senantiasa mengagungkan asma Allah dan ciptaan-Nya dengan lantunan takbir, tahmid dan tahlil. Selain itu, kita juga diwajibkan untuk mengungkapkan rasa syukur atas berjuta nikmat yang telah Allah anugerahkan kepada kita seraya berharap semoga kita termasuk orang-orang yang pandai mensyukuri nikmat. Sebagaimana yang telah difirmankan oleh Allah SWT dalam Al Qur'an Surat Al Baqarah: 185;
وَلِتُكْمِلُوْا العِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللهَ عَلىَ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
"Dan hendaklah kamu menyempurnakan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepada kamu supaya kamu bersyukur (kepada-Nya)”.

Hadirin hadirat rahimakumullah,
Dengan takbir yang kita kumandangkan saat ini, mengajarkan kepada kita untuk senantiasa mengecilkan hal-hal duniawi yang sering kita besar-besarkan dalam kehidupan. Dan dalam kehidupan sehari-hari, kita harus mengakui bahwa sering kita bertakbir dalam shalat namun diluar shalat kita masih sering mengagungkan kekayaan, kekuasaan dan jabatan. Diluar shalat kita masih dibanggakan dan diperbudak oleh nafsu dengan memaksa orang lain untuk menuruti kemauan kita. Kita sering bertakbir dalam shalat, namun kita masih sering melupakan Allah SWT. Mulut kita sering bertakbir namun hati kita ditutupi dengan rasa takabbur, bangga dengan diri kita sendiri, merasa paling penting, paling hebat dan paling segala-galanya. Kita sering memanfaatkan jabatan, harta dan gelar yang seharusnya dipergunakan untuk kemaslahatan umat namun malah kita manfaatkan untuk kemafsadatan dan kepentingan diri sendiri.

Hadirin rahimakumullah,
Dalam kehidupan kita sering tidak lagi menerapkan Firman Allah dan Hadits Rasulullah tentang kejujuran, keikhlasan, kasih sayang dan amal sholeh. Dan sebaliknya, kita malah mengamini dan mengikuti petunjuk syaitan laknatullah yang mengajarkan kelicikan, kemunafikan dan kekerasan hati.

Kita sering beribadah siang dan malam namun disisi lain kemaksiatan dan kedzaliman juga terus dilakukan dalam kehidupan. Ibadah sering kita lakukan hanya sebatas menggugurkan kewajiban dan agar terlihat oleh orang lain untuk mendapatkan pujian. Kita menahan lapar dengan tidak mimun dan makan namun ketika berbuka adalah dengan makanan haram yang di dapatkan.

Ya Allah, Ya Ghaffar, karuniakanlah ampunan-Mu kepada kami atas dosa dan kealpaan kami. Kami sering tersesat dan diperbudak oleh nafsu. Maka anugerahkanlah kepada kami kekuatan untuk dapat mengendalikan nafsu dan dapat terus mengagungkan-Mu dalam takbir diseluruh kehidupan kami.

Ma’asyiral muslimin wal muslimat jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah,
Sebagai orang yang beriman kita harus meyakini bahwa hanya Allah lah yang paling besar dan selain Allah adalah kecil dan lemah. Sadarilah, semua materi dunia yang menjadi kebanggaan kita semuanya kecil dan tiada berarti sama sekali jika dibandingkan dengan keagungan Allah. Dalam kehidupan yang fana ini, tidak patut bagi kita membangga-mbanggakan kekayaan dan jabatan. karena semua itu hanya sebuah titipan belaka yang suatu saat akan diambil kembali oleh sang pemiliknya yaitu Allah SWT.
Janganlah kita menyombongkan diri sendiri. Siapapun kita, di mana pun kita, kapan pun waktunya, Allah telah melarang kita untuk berlaku sombong. sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Luqman ayat 18 yang artinya:
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri”.
 
Ma’asyiral muslimin wal muslimat jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah,
Selain meninggalkan kesombongan diri, marilah kita juga senantiasa berbuat baik kepada sesama. Terlebih kepada sosok yang paling berjasa dalam kehidupan kita yaitu orang tua kita. Di dalam ajaran agama Islam kita diperintahkan untuk memuliakan orang tua dengan memperlakukannya secara baik dalam bentuk perkataan dan juga sikap kita. Keridloan orang tua akan menjadi sumber kesuksesan kehidupan kita di dunia dan akhirat. dan sebaliknya, kemarahan orang tua adalah merupakan sebuah bencana dalam kehidupan kita.
رِضَى اللهِ فىِ رِضَى الْوَالِدَيْنِ وَسُخْطُ اللهِ فِى سُخْطِ الْوَالِدَيْنِ
"Keridloan Allah tergantung kepada keridloan orang tua dan kemarahan Allah tergantung kemarahan orang tua"

Hadirin hadirat  rahimakumulla,
Adalah sebuah kebahagiaan bagi kita yang orang tuanya masih dalam keadaan sehat dan masih bersama kita. Terlebih sosok ibu yang telah susah payah melahirkan kita kedunia ini. Ibu adalah sosok yang paling berjasa dan dapat menghantarkan kita kesurga. Maka, Sudahkah kita menjenguknya? Karena, semakin hari semakin bertambah tua umurnya. Hari-harinya sudah mulai ditinggal pergi anak-anaknya. Kondisi kesehatannya yang semakin membuatnya tak berdaya. Keinginan bekerja masih ada, namun tenaga sudah tidak mendukung keinginannya. Akhirnya hanya bisa mengubur semua isi hatinya sambil berharap ada anak yang memperhatikan dan peduli dengannya. Pertanyaannya adalah… apakah kita sudah peduli dengan orang tua kita?

Hadirin hadirat  rahimakumulla,
Inilah saat penting bagi kita untuk berbuat baik kepada orang tua kita. Inilah ladang amal bagi kita selaku anak yang berbakti kepada orang tua. Jika kita dengan ikhlas peduli, memberi kasih sayang dan membantu meringankan beban hidupnya yakinlah... surga balasannya. Jasa dan perjuangan mereka tidak akan bisa kita balas dan bayar lunas. Demi Allah... sebanyak apapun yang pernah kita berikan, apa pun yang pernah kita serahkan kepada orang tua kita, tidak akan setimpal dengan perjuangan dan pengorbanan mereka membesarkan kita. Maka, janganlah pernah mengungkit apa-apa yang pernah kita berikan kepada orang tua kita. Sekali lagi… janganlah pernah mengungkit apa-apa yang pernah kita berikan kepada orang tua kita.!.

Marilah kita ingat perjuangan mereka ketika kita masih kecil tak bisa berbuat apa-apa. Dengan penuh cinta mereka menggendong kita, mencium kita dan merawat kita sampai kita bisa seperti sekarang ini. Bagaimana sebaliknya ketika saat ini mereka tergeletak sakit? Sempatkah kita menengoknya? Berapa kali kita mengusap keningnya? Berapa kali kita pernah menyuapinya, seberapa sering kita menggantikan pakaiannya ketika ia sedang terbaring sakit?
  
Oleh karena itu…Hadirin rahimakumullah,
Di hari nan fitri inilah waktu yang tepat bagi kita untuk meraih kedua tangannya yang sudah nampak keriput dimakan usia. Rengkuhlah tubuhnya, ciumlah tangannya yang dulu kekar mengasuh kita yang sekarang sudah lemah tak bertenaga, marilah kita bersimpuh, seraya meminta maaf kepada orang tua kita. Mintalah keridhoan dan keikhlasannya untuk bekal hidup kita. Dan marilah berdo’a agar orang tua kita selalu mendapatkan perlindungan dan kesehatan serta kemudahan dari Allah SWT. Semoga orang tua kita tetap terjaga Iman Islamnya dan ketika mereka dipanggil oleh Allah SWT mereka menjadi hamba yang khusnul khatimah dan kita diberikan ketabahan dalam menghadapinya.

Namun hadirin sekalian, jika orang tua kita saat ini, sudah tidak bersama kita lagi di dunia ini. Marilah kita luangkan waktu untuk berziarah ke makam mereka. Lihat dan bersihkanlah pusara mereka. Karena sejatinya mereka hanya menunggu doa dari kita dan keluarga. mereka pastinya akan tersenyum di alam kuburnya melihat kehadiran dan do’a yang kita kirimkan.
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ

Hadirin hadirat  rahimakumulla,
Selain menunjukkan pengabdian dan bakti kita kepada orang tua kita, marilah pada momen Idul Fitri ini kita tebar aura positif kepada orang-orang yang ada disekitar kita. Binalah persahabatan kepada semua dengan penuh kasih sayang. Perkuatlah kedekatan batin dengan sesama agar tercipta suasana yang penuh kedamaian dan penuh cinta serta kasih sayang. Hal ini dapat kita diwujudkan dengan saling mengulurkan tangan atau bermushafakhah seraya mengucapkan permohonan maaf kepada sesama. Bukakan pintu maaf kepada sesama agar kesempurnaan ibadah kita dibulan Ramadhan dan idul fitri ini akan semakin sempurna. Karena dosa kita kepada Allah dan dosa kita kepada sesama telah terhapuskan, sehingga kita akan menjadi insan yang kembali suci.

Ma’asyiral muslimin wal muslimat jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah,
Demikianlah Khutbah yang dapat kami sampaikan, semoga dapat memberikan kemanfaatan bagi kita semua dan semoga ibadah kita selama ini khususnya di bulan Ramadhan tahun ini diterima oleh Allah SWT. Dan dengan datangnya 1 Syawal 1439 H ini, mudah-mudahan kita akan menjadi insan yang semakin bertaqwa kepada Allah SWT. Amin…amin…ya…rabbal ‘Alamin…
جَعَلَنَا اللهُ وَاِيَّاكُمْ مِنَ اْلعَائِدِيْنَ وَاْلفَائِزِيْنَ وَاْلمَقْبُوْلِيْنَ وَاَدْخَلَنَا وَاِيَّاكُمْ فِى زُمْرَةِ عِبَادِهِ الصَّالِحِيْنَ وَاَقُوْلُ قَوْلِى هَذَا وَاسْتَغْفِرُ لِى وَلَكُمْ وَلِوَالِدَيَّ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرْهُ اِنَّهُ هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

الخطبة الثانيّة
اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا، وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لآ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، وَللهِ الْحَمْدُ.
الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى جَعَلَ اْلأَعْيَادَ بِالأَفْرَاحِ وَالسُّرُوْرِ وَضَاعَفَ لِلْمُتَّقِيْنَ جَزِيْلَ اْلأُجُوْرِ، فَسُبْحَانَ مَنْ حَرَّمَ صَوْمَهُ وَأَوْجَبَ فِطْرَهُ وَحَذَّرَ فِيْهِ مِنَ الْغُرُوْرِ، أَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى فَهُوَ أَحَقُّ مَحْمُوْدٍ وَأَجَلُّ مَشْكُوْرِ. أَشْهَدُ أَنَّ لآ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ شَهَادَةً يَشْرَحُ اللهُ لَهَا لَنَا الصُّدُوْرَ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِىْ أَقَامَ مَنَارَ اْلإِسْلاَمِ بَعْدَ الدُّثُوْرِ. اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أٰلِهِ وَصَحْبِهِ صَلاَةً وَسَلاَمًا دَائِمَيْنِ مُتَلاَزِمَيْنِ إِلَى يَوْمِ الْبَعْثِ وَالنُّشُوْرِ. أَمَّابَعْدُ
فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللهَ تَعَالَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ يَوْمَكُمْ هٰذَا يَوْمٌ عَظِيْمٌ. فَأَكْثِرُوْا مِنَ الصَّلاَةِ عَلَى النَّبِىِّ الْكَرِيْمِ. وَقَالَ تَعَالَى فِى كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ؛ إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِىِّ يَآأَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تسْلِيْمًا. اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ سَيِّدِ الْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى أٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِى التَّابِعِيْنَ وَتَابِعِيْهِمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. وَارْحَمْنَا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
اللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأْ َمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ. اللّٰهُمَّ انْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ الْمُسْلِمِيْنَ وَدَمِّرْ أَعْدَاءَنَا أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَأَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَالْمُبْتَدِعَةَ وَالْمَشْرِكِيْنَ، وَأَعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اللّٰهُمَّ اكْفِنَا شَرَّ الظَّالِمِيْنَ وَاكْفِنَا شَرَّ الْحَاسِدِيْنَ. وَاكْفِنَا شَرَّ مَنْ يُؤْذِيْنَا وَأَهْلِكْ مَنْ أَرَادَنَا بِالسُّوْءِ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْلإِيْمَانِ وَلاَتَجْعَلْ فِى قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِلَّذِيْنَ آمَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ. وَاْلحَمْدُ لله رَبِ اْلعالميْنَ.
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِى الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَخْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pidato Bahasa Indonesia Adab Kepada Guru

Tema : Adab Kepada Guru Assalamu’alaikum Wr. Wb. اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِى فَضَّلَ بَنِى آدَمَ بِالْعِلْمِ وَالأَعْمَلْ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ. وَعَلَى أَلِهِ وَالصَّحْبِهِ وَالتَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِإِحْسَانِ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَة. أَمَّا بَعْدُ Yang saya hormati… Serta para pelajar rohimakumulloh Tiada kata yang pantas diucapkan, selain rasa syukur kepada Alloh SWT karena atas berkat kuasanya kita dapat hadir pada malam hari ini dalam keadaan yang sempurna tanpa kurang suatu apapun. Allohumma sholli ‘ala Muhammad SAW, semoga kita bisa meneladaninya dan mendapatkan syafa’atnya. Hadirin Hadirot rohimakumulloh. Dewasa ini, akhlak/moral/sopan santun para pelajar banyak mengalami kemerosotan, banyak murid yang membangkang bahkan melawan gurunya. padahal guru harus dihormati dan dimuliakan. Sebab guru adalah   orang yang mengajarkan kepada kita tentang berbagai ilmu pengetahuan. Seorang penyair berkata :  وَقْنَعْ بِجَهْلِكَ اِنْ جَف

Pidato Bahasa Indonesia Sholat Adalah Tiang Agama

Tema : Sholat Adalah Tiang Agama Assalamu’alaikum Wr. Wb. إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ ،َأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.، أَمَّا بَعْدُ Yang saya hormati… Hadirin hadirot rohimakumulloh, Pertama, marilah kita panjatkan puji syukur kita kepada Alloh SWT yang telah memberikan kepada kita kesempurnaan akal serta kesehatan badan. Kedua, Sholawat serta Salam semoga tetap terlimpah curahkan kepada junjungan kita nabi agung Muhammad SAW, sebagai nabi pembawa rahmat dan satu-satunya nabi pemberi syafa’at fiyaumil kiyamat. Hadirin hadirot rohimakumulloh, Pada kesempatan yang penuh barokah ini, saya akan menyampaikan pidato saya dengan tema “Sholat adalah Tiang Agama”. Hadirin hadirot rohimakumull

Pidato Bahasa Indonesia Tanda-Tanda Orang Munafik

Tema : Tanda-Tanda Orang Munafik Assalamu’alaikum Wr. Wb. إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ ،َأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.، أَمَّا بَعْدُ Yang saya hormati… Hadirin hadirot rohimakumulloh, Puji syukur kita panjatkan kehadirot Alloh SWT yang telah memberikan kita iman, islam dan kesempurnaan akal. Sholawat serta Salam semoga tetap terlimpah curahkan kepada junjungan kita nabi agung Muhammad SAW, nabi pembawa rahmat untuk semesta alam. Hadirin hadirot rohimakumulloh, “lain dimulut lain dihati " itulah pribahasa yang cocok dengan apa yang akan saya sampaikan kali ini, karena saya akan berpidato dengan tema “tanda-tanda orang munafik”. Hadirin hadirot rohimakumulloh, Munafik adalah sala