Khutbah ‘Idul
Fitri 1439 H/2018 M
الخطبة الأولى
اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ،
اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ .اَللهُ
أَكْبَرُ كَبِيْرًا، وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً
وَأَصِيْلاً، لآ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، وَللهِ الْحَمْدُ.
الْحَمْدُ
ِللهِ الْمُنْعِمِ عَلَى مَنْ أَطَاعَهُ وَاتَّبَعَ رِضَاهُ، الْمُنْتَقِمِ
مِمَّنْ خَالَفَهُ وَعَصَاهُ، الَّذِى يَعْلَمُ مَا أَظْهَرَهُ الْعَبْدُ وَمَا
أَخْفَاهُ، الْمُتَكَفِّلُ بِأَرْزَاقِ عِبَادِهِ فَلاَ يَتْرُكُ أَحَدًا مِنْهُمْ
وَلاَيَنْسَاهُ، أَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَلَى مَاأَعْطَاهُ. أَشْهَدُ
أَنْ لآ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ شَهَادَةَ عَبْدٍ لَمْ يَخْشَ
إِلاَّ اللهَ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
الَّذِى اخْتَارَهُ اللهُ وَاصْطَفَاهُ. اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى
سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى أٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالاَهُ. أَمّأَبَعْدُ
فَيَآ
أَيُّهَا النَّاسُ، اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تَقْوَاهُ وَاعْلَمُوْا أَنَّ يَوْمَكُمْ
هٰذَا يَوْمٌ عَظِيْمٌ، وَعِيْدٌ كَرِيْمٌ، أَحَلَّ اللهُ لَكُمْ فِيْهِ
الطَّعَامَ، وَحَرَّمَ عَلَيْكُمْ فِيْهِ الصِّيَامَ، فَهُوَ يَوْمُ تَسْبِيْحٍ
وَتَحْمِيْدٍ وَتَهْلِيْلٍ وَتَعْظِيْمٍ وَتَمْجِيْدٍ، فَسَبِّحُوْا رَبَّكُمْ
فِيْهِ وَعَظِّمُوْهُ وَتُوْبُوْا إِلَى اللهِ وَاسْتَغْفِرُوْهُ.
Ma'asyiral muslimin wal muslimat jama’ah shalat
Idul Fitri rahimakumullah,
Dihari yang sangat mulia ini, sakral dan
khidmat ini, marilah kita bersyukur kepada Allah SWT, dan senantiasa
meningkatkan ketakwaan kita dengan menunaikan segala perintah-perintah-Nya dan
menjauhi segala larangan-larangan-Nya. Dan marilah kita agungkan Asma Allah
dengan memperbanyak membaca takbir, tahlil, tahmid dan tasbih dihari kemengan yang
berbahagia ini.
Ma'asyiral muslimin wal muslimat jamaah shalat
Idul Fitri rahimakumullah,
Pada saat ini, kita bersama-sama bisa merasakan
kebahagiaan. Karena kita sudah sampai pada hari, dimana kita kembali fitri dan
kita bisa menunaikan ibadah shalat Ied bersama dengan keluarga tercinta di masjid
yang mulia ini. Hari ini, adalah hari kemenangan bagi insan beriman yang
menjalankan Ibadah puasa Ramadhan. Hari ini adalah hari dimana orang yang beriman
yang menjalankan Ibadah puasa Ramadhan dikembalikan kepada fitrahnya, dikembalikan
kepada kesuciannya, sehingga laksana bayi yang baru terlahir kembali kedunia
ini. Sebagaimana ditegaskan oleh Rasulullah Muhammad SAW dalam Haditsnya;
مَنْ
صَامَ رَمَضَانَ إيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
"Siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan atas
dasar keimanan dan dilaksanakan dengan benar, maka ia diampuni dosa-dosanya
yang telah lewat".
Hadirin hadirat rahimakumullah,
Pada bulan Ramadhan kemarin, iman kita benar-benar
diuji, yakni antara mengikuti perintah Allah SWT untuk menjalankan ibadah puasa
Ramadhan atau mengikuti ajakan setan untuk tidak berpuasa. Jujur, kita saksikan
bersama selama bulan Ramadhan, masih ada disekitar kita orang yang mengaku
Islam lagi beriman, namun dengan gampangnya tidak berpuasa dan terkadang dengan
rasa tidak malu bahkan terkadang dengan rasa bangga menunjukkan diri dengan
makan dan minum serta merokok ditempat-tempat umum. Naudzubillah…
Kini, bulan suci Ramadhan telah berlalu. Bulan
dimana kita sering mendengarkan lantunan alunan ayat-ayat suci Al Quran yang
selalu dikumandangkan. Dimana semua amal Ibadah diterima, doa dikabulkan dan
dosa diampuni serta surga merindukan kedatangan hamba Allah yang berpuasa
dibulan suci Ramadhan dengan penuh keimanan. Karena hanya di bulan Ramadhanlah,
Allah memberikan kesempatan kepada hambanya untuk beribadah yang nilainya sama
dengan seribu bulan yakni malam lailatul qadar.
Ma’asyiral muslimin wal muslimat jamaah shalat
Idul Fitri rahimakumullah,
Namun, Berlalunya bulan Ramadhan menyisakan
pertanyaan kepada kita semua. Diantaranya adalah…Apa yang sudah kita dapatkan
dari Ramadhan? Apakah kita akan diberikan kesempatan lagi oleh Allah SWT untuk
dapat menjumpai Ramadhan tahun depan? ataukah sebaliknya, kita tidak akan lagi
dapat merasakan kesucian Bulan Ramadhan tahun depan? Sehingga, kita akan
berpisah dengan orang yang saat ini ada disamping kita. Kita akan berpisah
dengan anak kita, istri kita, keluarga kita dan orang-orang yang kita cintai.
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ
الْحَمْدُ
Ma’asyiral muslimin wal muslimat jamaah shalat
Idul Fitri rahimakumullah,
Pada hari ini, Allah SWT telah memerintahkan
kepada kita untuk senantiasa mengagungkan asma Allah dan ciptaan-Nya dengan
lantunan takbir, tahmid dan tahlil. Selain itu, kita juga diwajibkan untuk mengungkapkan
rasa syukur atas berjuta nikmat yang telah Allah anugerahkan kepada kita seraya
berharap semoga kita termasuk orang-orang yang pandai mensyukuri nikmat. Sebagaimana
yang telah difirmankan oleh Allah SWT dalam Al Qur'an Surat Al Baqarah: 185;
وَلِتُكْمِلُوْا
العِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللهَ عَلىَ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
"Dan hendaklah kamu menyempurnakan
bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepada kamu
supaya kamu bersyukur (kepada-Nya)”.
Hadirin hadirat rahimakumullah,
Dengan takbir yang kita kumandangkan saat ini, mengajarkan
kepada kita untuk senantiasa mengecilkan hal-hal duniawi yang sering kita
besar-besarkan dalam kehidupan. Dan dalam kehidupan sehari-hari, kita harus
mengakui bahwa sering kita bertakbir dalam shalat namun diluar shalat kita
masih sering mengagungkan kekayaan, kekuasaan dan jabatan. Diluar shalat kita
masih dibanggakan dan diperbudak oleh nafsu dengan memaksa orang lain untuk
menuruti kemauan kita. Kita sering bertakbir dalam shalat, namun kita masih sering
melupakan Allah SWT. Mulut kita sering bertakbir namun hati kita ditutupi
dengan rasa takabbur, bangga dengan diri kita sendiri, merasa paling penting,
paling hebat dan paling segala-galanya. Kita sering memanfaatkan jabatan, harta
dan gelar yang seharusnya dipergunakan untuk kemaslahatan umat namun malah kita
manfaatkan untuk kemafsadatan dan kepentingan diri sendiri.
Hadirin rahimakumullah,
Dalam kehidupan kita sering tidak lagi menerapkan Firman Allah dan Hadits Rasulullah tentang kejujuran, keikhlasan, kasih sayang dan amal sholeh. Dan sebaliknya, kita malah mengamini dan mengikuti petunjuk syaitan laknatullah yang mengajarkan kelicikan, kemunafikan dan kekerasan hati.
Dalam kehidupan kita sering tidak lagi menerapkan Firman Allah dan Hadits Rasulullah tentang kejujuran, keikhlasan, kasih sayang dan amal sholeh. Dan sebaliknya, kita malah mengamini dan mengikuti petunjuk syaitan laknatullah yang mengajarkan kelicikan, kemunafikan dan kekerasan hati.
Kita sering beribadah siang dan malam namun disisi
lain kemaksiatan dan kedzaliman juga terus dilakukan dalam kehidupan. Ibadah
sering kita lakukan hanya sebatas menggugurkan kewajiban dan agar terlihat oleh
orang lain untuk mendapatkan pujian. Kita menahan lapar dengan tidak mimun dan
makan namun ketika berbuka adalah dengan makanan haram yang di dapatkan.
Ya Allah, Ya Ghaffar, karuniakanlah ampunan-Mu
kepada kami atas dosa dan kealpaan kami. Kami sering tersesat dan diperbudak
oleh nafsu. Maka anugerahkanlah kepada kami kekuatan untuk dapat mengendalikan
nafsu dan dapat terus mengagungkan-Mu dalam takbir diseluruh kehidupan kami.
Ma’asyiral muslimin wal muslimat jamaah shalat
Idul Fitri rahimakumullah,
Sebagai orang yang beriman kita harus meyakini
bahwa hanya Allah lah yang paling besar dan selain Allah adalah kecil dan
lemah. Sadarilah, semua materi dunia yang menjadi kebanggaan kita semuanya
kecil dan tiada berarti sama sekali jika dibandingkan dengan keagungan Allah.
Dalam kehidupan yang fana ini, tidak patut bagi kita membangga-mbanggakan
kekayaan dan jabatan. karena semua itu hanya sebuah titipan belaka yang suatu
saat akan diambil kembali oleh sang pemiliknya yaitu Allah SWT.
Janganlah kita menyombongkan diri sendiri.
Siapapun kita, di mana pun kita, kapan pun waktunya, Allah telah melarang kita
untuk berlaku sombong. sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Luqman ayat 18
yang artinya:
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari
manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan
angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi
membanggakan diri”.
Ma’asyiral muslimin wal muslimat jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah,
Selain meninggalkan kesombongan diri, marilah kita
juga senantiasa berbuat baik kepada sesama. Terlebih kepada sosok yang paling
berjasa dalam kehidupan kita yaitu orang tua kita. Di dalam ajaran agama Islam
kita diperintahkan untuk memuliakan orang tua dengan memperlakukannya secara
baik dalam bentuk perkataan dan juga sikap kita. Keridloan orang tua akan
menjadi sumber kesuksesan kehidupan kita di dunia dan akhirat. dan sebaliknya,
kemarahan orang tua adalah merupakan sebuah bencana dalam kehidupan kita.
رِضَى اللهِ فىِ رِضَى
الْوَالِدَيْنِ وَسُخْطُ اللهِ فِى سُخْطِ الْوَالِدَيْنِ
"Keridloan Allah tergantung kepada keridloan
orang tua dan kemarahan Allah tergantung kemarahan orang tua"
Hadirin hadirat rahimakumulla,
Adalah sebuah kebahagiaan bagi kita yang orang
tuanya masih dalam keadaan sehat dan masih bersama kita. Terlebih sosok ibu
yang telah susah payah melahirkan kita kedunia ini. Ibu adalah sosok yang
paling berjasa dan dapat menghantarkan kita kesurga. Maka, Sudahkah kita
menjenguknya? Karena, semakin hari semakin bertambah tua umurnya. Hari-harinya
sudah mulai ditinggal pergi anak-anaknya. Kondisi kesehatannya yang semakin
membuatnya tak berdaya. Keinginan bekerja masih ada, namun tenaga sudah tidak
mendukung keinginannya. Akhirnya hanya bisa mengubur semua isi hatinya sambil
berharap ada anak yang memperhatikan dan peduli dengannya. Pertanyaannya adalah…
apakah kita sudah peduli dengan orang tua kita?
Hadirin hadirat rahimakumulla,
Inilah saat penting bagi kita untuk berbuat baik
kepada orang tua kita. Inilah ladang amal bagi kita selaku anak yang berbakti
kepada orang tua. Jika kita dengan ikhlas peduli, memberi kasih sayang dan
membantu meringankan beban hidupnya yakinlah... surga balasannya. Jasa dan perjuangan
mereka tidak akan bisa kita balas dan bayar lunas. Demi Allah... sebanyak
apapun yang pernah kita berikan, apa pun yang pernah kita serahkan kepada orang
tua kita, tidak akan setimpal dengan perjuangan dan pengorbanan mereka
membesarkan kita. Maka, janganlah pernah mengungkit apa-apa yang pernah kita
berikan kepada orang tua kita. Sekali lagi… janganlah pernah mengungkit apa-apa
yang pernah kita berikan kepada orang tua kita.!.
Marilah kita ingat perjuangan mereka ketika kita
masih kecil tak bisa berbuat apa-apa. Dengan penuh cinta mereka menggendong
kita, mencium kita dan merawat kita sampai kita bisa seperti sekarang ini.
Bagaimana sebaliknya ketika saat ini mereka tergeletak sakit? Sempatkah kita
menengoknya? Berapa kali kita mengusap keningnya? Berapa kali kita pernah menyuapinya,
seberapa sering kita menggantikan pakaiannya ketika ia sedang terbaring sakit?
Oleh karena itu…Hadirin rahimakumullah,
Di hari nan fitri inilah waktu yang tepat bagi
kita untuk meraih kedua tangannya yang sudah nampak keriput dimakan usia.
Rengkuhlah tubuhnya, ciumlah tangannya yang dulu kekar mengasuh kita yang
sekarang sudah lemah tak bertenaga, marilah kita bersimpuh, seraya meminta maaf
kepada orang tua kita. Mintalah keridhoan dan keikhlasannya untuk bekal hidup
kita. Dan marilah berdo’a agar orang tua kita selalu mendapatkan perlindungan
dan kesehatan serta kemudahan dari Allah SWT. Semoga orang tua kita tetap
terjaga Iman Islamnya dan ketika mereka dipanggil oleh Allah SWT mereka menjadi
hamba yang khusnul khatimah dan kita diberikan ketabahan dalam menghadapinya.
Namun hadirin sekalian, jika orang
tua kita saat ini, sudah tidak bersama kita lagi di dunia ini. Marilah kita
luangkan waktu untuk berziarah ke makam mereka. Lihat dan bersihkanlah pusara
mereka. Karena sejatinya mereka hanya menunggu doa dari kita dan keluarga. mereka
pastinya akan tersenyum di alam kuburnya melihat kehadiran dan do’a yang kita
kirimkan.
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ
اللهُ أَكْبَرُ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ
الْحَمْدُ
Hadirin hadirat rahimakumulla,
Selain menunjukkan pengabdian dan bakti kita
kepada orang tua kita, marilah pada momen Idul Fitri ini kita tebar aura
positif kepada orang-orang yang ada disekitar kita. Binalah persahabatan kepada
semua dengan penuh kasih sayang. Perkuatlah kedekatan batin dengan sesama agar
tercipta suasana yang penuh kedamaian dan penuh cinta serta kasih sayang. Hal
ini dapat kita diwujudkan dengan saling mengulurkan tangan atau bermushafakhah seraya
mengucapkan permohonan maaf kepada sesama. Bukakan pintu maaf kepada sesama
agar kesempurnaan ibadah kita dibulan Ramadhan dan idul fitri ini akan semakin
sempurna. Karena dosa kita kepada Allah dan dosa kita kepada sesama telah
terhapuskan, sehingga kita akan menjadi insan yang kembali suci.
Ma’asyiral muslimin wal muslimat jamaah shalat
Idul Fitri rahimakumullah,
Demikianlah Khutbah yang dapat kami sampaikan, semoga
dapat memberikan kemanfaatan bagi kita semua dan semoga ibadah kita selama ini
khususnya di bulan Ramadhan tahun ini diterima oleh Allah SWT. Dan dengan
datangnya 1 Syawal 1439 H ini, mudah-mudahan kita akan menjadi insan yang semakin
bertaqwa kepada Allah SWT. Amin…amin…ya…rabbal ‘Alamin…
جَعَلَنَا اللهُ وَاِيَّاكُمْ مِنَ اْلعَائِدِيْنَ
وَاْلفَائِزِيْنَ وَاْلمَقْبُوْلِيْنَ وَاَدْخَلَنَا وَاِيَّاكُمْ فِى زُمْرَةِ
عِبَادِهِ الصَّالِحِيْنَ وَاَقُوْلُ قَوْلِى هَذَا وَاسْتَغْفِرُ لِى وَلَكُمْ وَلِوَالِدَيَّ
وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرْهُ اِنَّهُ
هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
الخطبة
الثانيّة
اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ،
اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا،
وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لآ إِلٰهَ
إِلاَّ اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، وَللهِ الْحَمْدُ.
الْحَمْدُ
ِللهِ الَّذِى جَعَلَ اْلأَعْيَادَ بِالأَفْرَاحِ وَالسُّرُوْرِ وَضَاعَفَ
لِلْمُتَّقِيْنَ جَزِيْلَ اْلأُجُوْرِ، فَسُبْحَانَ مَنْ حَرَّمَ صَوْمَهُ
وَأَوْجَبَ فِطْرَهُ وَحَذَّرَ فِيْهِ مِنَ الْغُرُوْرِ، أَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ
وَتَعَالَى فَهُوَ أَحَقُّ مَحْمُوْدٍ وَأَجَلُّ مَشْكُوْرِ. أَشْهَدُ أَنَّ لآ
إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ شَهَادَةً يَشْرَحُ اللهُ لَهَا
لَنَا الصُّدُوْرَ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ الَّذِىْ أَقَامَ مَنَارَ اْلإِسْلاَمِ بَعْدَ الدُّثُوْرِ.
اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أٰلِهِ وَصَحْبِهِ
صَلاَةً وَسَلاَمًا دَائِمَيْنِ مُتَلاَزِمَيْنِ إِلَى يَوْمِ الْبَعْثِ
وَالنُّشُوْرِ. أَمَّابَعْدُ
فَيَا
أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللهَ تَعَالَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ يَوْمَكُمْ هٰذَا
يَوْمٌ عَظِيْمٌ. فَأَكْثِرُوْا مِنَ الصَّلاَةِ عَلَى النَّبِىِّ الْكَرِيْمِ.
وَقَالَ تَعَالَى فِى كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ؛ إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ
يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِىِّ يَآأَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ
وَسَلِّمُوْا تسْلِيْمًا. اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
سَيِّدِ الْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى أٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ
وَتَابِعِى التَّابِعِيْنَ وَتَابِعِيْهِمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. وَارْحَمْنَا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
اللّٰهُمَّ
اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأْ َمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ
الدَّعَوَاتِ. اللّٰهُمَّ انْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ
الْمُسْلِمِيْنَ وَدَمِّرْ أَعْدَاءَنَا أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَأَهْلِكِ الْكَفَرَةَ
وَالْمُبْتَدِعَةَ وَالْمَشْرِكِيْنَ، وَأَعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ
الدِّيْنِ. اللّٰهُمَّ اكْفِنَا شَرَّ الظَّالِمِيْنَ وَاكْفِنَا شَرَّ
الْحَاسِدِيْنَ. وَاكْفِنَا شَرَّ مَنْ يُؤْذِيْنَا وَأَهْلِكْ مَنْ أَرَادَنَا
بِالسُّوْءِ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا
الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْلإِيْمَانِ وَلاَتَجْعَلْ فِى قُلُوْبِنَا غِلاًّ
لِلَّذِيْنَ آمَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ.
وَاْلحَمْدُ لله رَبِ اْلعالميْنَ.
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ
اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِى الْقُرْبَى وَيَنْهَى
عَنِ الْفَخْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ
تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلَى
نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ
أَكْبَرُ.
Komentar
Posting Komentar
Add a comment....