Tema : Antara Kematian
dan Kemiskinan
Assalamu’alaikum
Wr. Wb.
اَلْحَمْدُ
لله الَّذِيْ بِفَضْلِهِ اتَّقَى اْلمُتَقُوْنَ رَبَّهُمْ، وَبِفَضْلِهِ
ازْدَلَفَ إِلَى جَنَّاتِ الكَرَامَة. أَشْهَدُ أَنْ لَا اله إِلاَّ الله
وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ الله. اللهم صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى
أله وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. أما بعد.
Yang saya
hormati…
Hadirin hadirot
rohimakumulloh
Puji syukur kita
panjatkan kehadirot Alloh SWT yang telah memberikan kesempurnaan nikmat kepada
kita semua, yakni nikmat iman dan islam.
Sholawat beserta Salam semoga
tetap terlimpah curahkan kepada junjungan kita, Rosululloh Muhammad SAW, sebagai
nabi penuntun umat dan satu-satunya nabi pemberi syafa’at.
Hadirin hadirot
rohimakumulloh,
Pada waktu yang berbahagia ini, saya akan menyampaikan pidato saya yang
bertema “Antara Kematian dan Kemiskinan”.
Hadirin
hadirot rohimakumulloh…
Kematian dan kemiskinan adalah dua hal yang sangat dibenci oleh
manusia, jangankan yang masih muda, yang sudah sangat tua pun masih ingin umur
yang panjang, hidup jauh dari kemiskinan dan serba berkecukupan. Padahal dua
perkara yang sangat dibenci itu nantinya akan meringankan manusia ketika
diakhirat. Sebagaimana sabda Rasululloh SAW yang diriwayatkan
oleh Imam Ahmad ;
عَنْ
مَحْمُودِ بْنِ لَبِيدٍ أَنَّ النَّبِىَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:
اثْنَتَانِ يَكْرَهُهُمَا ابْنُ آدَمَ الْمَوْتُ وَالْمَوْتُ خَيْرٌ لِلْمُؤْمِنِ
مِنَ الْفِتْنَةِ وَيَكْرَهُ قِلَّةَ الْمَالِ وَقِلَّةُ الْمَالِ أَقُلُّ
لِلْحِسَابِ.
Dari Mahmud bin Labid bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dua perkara yang dibenci
anak Adam, (pertama) kematian, padahal kematian itu lebih baik bagi seorang
mukmin daripada fitnah (kesesatan di dalam agama). (Kedua) dia membenci sedikit
harta, padahal sedikit harta itu lebih menyedikitkan hisab (perhitungan amal)”.
(HR. Ahmad)
Hadirin
hadirot rohimakumulloh…
Lalu, bagaimanakah cara kita, untuk menghadapi dua perkara tersebut
yakni Kemiskinan dan kematian? Jawabnya ada pada perkataan sahabat Abdullah bin
Mas’ud ra yang diriwayatkan oleh Imam Thabrani dan Imam
Ahmad ;
يَا
حَبَّذَا الْمَكْرُوهَانِ: الْمَوْتُ وَالْفَقْرُ، وَأَيْمُ اللَّهِ أَلا إِنَّ
الْغِنَى وَالْفَقْرَ وَمَا أُبَالِي بِأَيِّهِمَا ابْتُلِيتُ، إِنْ كَانَ
الْغِنَى إِنَّ فِيهِ لَلْعَطْفِ، وَإِنْ كَانَ الْفَقْرُ إِنَّ فِيهِ لِلصَّبْرِ
“Alangkah bagusnya dua perkara yang dibenci (yaitu) kematian dan kefakiran.
Demi Allah, ketahuilah sesungguhnya kekayaan atau kemiskinan, aku tidak peduli
dengan yang mana dari keduanya aku diuji. Jika aku diuji dengan kekayaan, maka
sesungguhnya di dalam kekayaan itu untuk menolong. Jika aku diuji dengan
kefakiran, maka sesungguhnya di dalam kefakiran itu untuk kesabaran.”
Hadirin
hadirot rohimakumulloh…
Ternyata dengan kemiskinan ada ujian kesabaran dan dengan
kesabaran, kematian akan terasa ringan, dan ketika di akhirat hanya ada sedikit
hisab, kemudian berjalan bersama malaikat menuju surga yang penuh dengan
nikmat.
Pedagang
pergi menuju pasar
Hatinya
riang tertawa lebar
Hadapi
kemiskinan penuh sabar
Pintu
surga masuk terbuka lebar
Wassalamu’alaikum
Wr. Wb.
Komentar
Posting Komentar
Add a comment....