ARTIKEL PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIALKEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KEPALA SEKOLAH SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SE-KABUPATEN LAMPUNG TIMUR
PENGARUH
KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN
MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KEPALA
SEKOLAH
SEKOLAH
MENENGAH PERTAMA SE-KABUPATEN
LAMPUNG
TIMUR
Artikel
Diajukan
Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar
Magister Manajemen Pendidikan
Oleh
Nasihudin
Mustofa
NPM. 14720030
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN
PROGRAM
PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
2017
PERSETUJUAN
Artikel oleh Nasihudin Mustofa ini,
Telah diperbaiki dan disetujui.
Metro, Maret 2017
Pembimbing I,
Prof. Dr. H. Karwono, M. Pd.
NIP. 195303251986031004
Metro, Maret 2017
Pembimbing II,
Dr. M. Ihsan Dacholfany, M. Ed.
NIDN. 0229077501
Ketua Program Studi
Magister Manajemen Pendidikan,
Dr. M. Ihsan Dacholfany, M. Ed.
NIDN. 0229077501
THE EFFECT OF PRINCIPALS MANAGERIAL ABILITY AND
WORK MOTIVATION AGAINST THE PRINCIPALS’
PERFORMANCE
OF JUNIOR HIGH SCHOOLS
IN EAST LAMPUNG SUB DISTRICT
Nasihudin Mustofa
Muhammadiyah University of Metro Lampung
e-mail: mustofanasihudin@yahoo.com
Abstract, The objectives of this study is
to analyze: (1) the effect of principals managerial ability
against the principals’ performance, (2) the effect of work motivation against
the principals’ performance, and (3) the effect of principals
managerial ability and work motivation against
the principals’ performance simultaneously.There
are 62 respondents as samples of 166 population that is taken by Slovin
formula. The data are collected by questionnaire and
regression is used as a research instrument.
The results of the analysis in this study is as follows: (1)
there is a positive and significant impact of the principals
managerial ability against the principals’
performance of Junior High Schools in East Lampung sub District.
This can be explained by the regression equation Ŷ = 3.197 + 0.913 X1. The
regression equation can be interpreted that the effect of the principals
managerial ability against the principals’
performance is 89.30%, (2) There is a positive and
significant impact of the work motivation against
the principals’ performance
of Junior High Schools in East Lampung sub District.
This can be explained by the regression equation Ŷ = 30.188 + 0.251 X2. The
regression equation can be interpreted that the effect of work
motivation against the principals’ performance is 6.10%, and (3)
there is a positive and significant impact of principals
managerial ability and work motivation against
the principals’ performance simultaneously of
Junior High Schools in
East Lampung sub District. This can be explained by
the regression equation Ŷ = 7.276 + 0.964 X1 + 0.138 X2
while the significance is 90.90%.
Keywords: Managerial, motivation,
principals’ performance
PENGARUH
KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH
DAN
MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA
KEPALA
SEKOLAH
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
SE-KABUPATEN LAMPUNG
TIMUR
Nasihudin Mustofa
Universitas Muhammadiyah Metro Lampung
e-mail: mustofanasihudin@yahoo.com
Abstrak, Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis:
(1) Pengaruh kemampuan manajerial kepala sekolah terhadap kinerja kepala
sekolah, (2) Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja kepala sekolah, dan (3)
Pengaruh kemampuan manajerial kepala sekolah dan motivasi kerja secara
bersama-sama terhadap kinerja kepala sekolah. Sebanyak 62 responden digunakan sebagai sampel dari 166
populasi diambil menggunakan rumus
Slovin. Pengambilan data ini menggunakan kuesioner dan regresi
digunakan sebagai alat bantu
penelitian. Hasil analisis yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Terdapat pengaruh positif dan signifikan kemampuan manajerial kepala sekolah terhadap kinerja
kepala sekolah Sekolah Menengah Pertama se-Kabupaten Lampung Timur. Hal ini dapat diterangkan
oleh persamaan regresi Ŷ = 3,197 + 0,913 X1. Dengan persamaan regresi tersebut dapat diinterpretasikan bahwa terdapat pengaruh antara kemampuan manajerial kepala sekolah
terhadap kinerja kepala sekolah sebesar
89,30%, (2) Terdapat pengaruh positif dan signifikan motivasi kerja terhadap kinerja
kepala sekolah Sekolah
Menengah Pertama se-Kabupaten Lampung Timur. Hal ini dapat diterangkan
oleh persamaan regresi Ŷ = 30,188 + 0,251 X2. Dengan persamaan
regresi tersebut dapat diinterpretasikan bahwa terdapat
pengaruh antara motivasi kerja terhadap kinerja kepala sekolah sebesar
6,10%, dan (3) Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kemampuan
manajerial kepala sekolah dan
motivasi kerja secara bersama-sama terhadap kinerja kepala sekolah Sekolah
Menengah Pertama se-Kabupaten Lampung Timur. Hal ini dapat diterangkan oleh persamaan regresi Ŷ = 7,276 + 0,964 X1+ 0,138 X2. Dengan
signifikansi sebesar 90,90%.
Kata kunci: Manajerial, motivasi, kinerja kepala sekolah
PENDAHULUAN
Peningkatan mutu pendidikan merupakan sasaran pembangunan
dibidang pendidikan nasional dan merupakan bagian integral dari upaya
peningkatan kualitas manusia Indonesia secara menyeluruh. Undang-Undang Nomor
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 menyatakan bahwa
pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab.
Upaya pemerintah untuk
meningkatkan mutu pendidikan diantaranya adalah dengan cara menyempurnakan
sistem pendidikan, seperti dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 22 dan 25 Tahun
1999 tentang Otonomi Daerah serta diikuti oleh penyempurnaan Undang-Undang
Sistem Pendidikan Nasional, yang secara langsung berpengaruh terhadap
perencanaan, pengorganisasian, menggerakkan dan pengendalian pendidikan serta
perubahan paradigma dari top-down ke bottom-up atau
desentralisasi dalam wujud pemberdayaan sekolah, yang meyakini bahwa untuk
meningkatkan kualitas pendidikan sedapat mungkin keputusan harus dibuat oleh
mereka yang berada digaris depan, yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
kebijakan yaitu kepala sekolah.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007
tentang Standar Kepala Sekolah mencakup: kompetensi kepribadian, kompetensi
manajerial, kompetensi kewirausahaan, kompetensi supervisi, dan kompetensi
sosial. serta mengacu pada Keputusan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 162 Tahun 2003 Tentang Pedoman Penugasan Guru
sebagai Kepala Sekolah menyebutkan bahwa tugas guru sebagai kepala sekolah diantaranya:
educator, manager, administrator, supervisor, leader, entrepreneur dan climate
maker. Oleh karena itulah, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia
(SDM) khususnya kepala sekolah merupakan kebutuhan mendesak yang juga perlu
diprioritaskan oleh pemerintah. Harus diakui bahwa persoalan pokok pendidikan di
Indonesia adalah kinerja manajemen yang ditengarai sebagai salah satu faktor
yang mempengaruhi sumber daya pendidikan terkait dengan mutu output yang
dihasilkan.
Kinerja kepala
sekolah dalam rangka menjalankan peran dan fungsinya sebagai manajer harus memiliki strategi yang tepat untuk memberdayakan segala
sumber daya sekolah guna mencapi tujuan pendidikan. Milkovich dan Boudreau (dalam Karwati dan Priansa, 2013: 82)
menyatakan: “performance is the degree to which employees accomplish work
requirement (kinerja merupakan tingkatan dimana pegawai menyelesaikan
pekerjaan sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditentukan)”.
Kemampuan
manajerial dalam hal mengkoordinasikan, menggerakkan, dan menyerasikan segala
sumber daya pada dasarnya terkait dengan bagaimana penerapan fungsi-fungsi
manajemen atau proses manajemen. Adapun tahapan-tahapan dari proses manajemen dengan
mengadopsi pendapat George R. Terry (1997: 89), diantaranya: planning (perencanaan),
organizing (pengorganisasian), actuating (menggerakkan),
dan controlling (pengendalian). Menurut Siagian (1996: 63) menyebutkan: “Managerial skill
adalah keahlian menggerakkan orang lain untuk bekerja dengan baik”. Senada
dengan itu, J.R. Schermerhoen (dalam Ukas, 1999:
95) menyatakan
bahwa:
“Seseorang akan mampu mengelola organisasi
apabila ia memiliki kecakapan manajerial (managerial competency) yaitu suatu keterampilan atau
karakteristik personal yang membantu tercapainya kinerja yang tinggi dalam
tugas manajemen”. Seorang pakar manajemen Harsey (dalam Karwati dan Priansa,
2013: 147-148) menjelaskan bahwa
dalam rangka pelaksanaan tugas manajerial paling tidak diperlukan tiga macam
bidang keterampilan, yaitu: keterampilan teknis, keterampilan kemanusiaan, dan
keterampilan konseptual.
Kepala
sekolah selaian memiliki kemampuan manajerial yang baik, juga harus memiliki
motivasi kerja yang tinggi. Sebab motivasi kerja merupakan kekuatan penting
yang harus ada dalam diri kepala sekolah sebagai dorongan untuk berusaha dan
bekerja keras sehingga dapat diperoleh keberhasilan bagi dirinya dan instansi
dimana ia bekerja. Menurut
Hasibuan (2001: 95), “motivasi sebagai pemberi daya penggerak yang menciptakan
kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerjasama, bekerja efektif dan
terintegrasi dengan segala upaya untuk mencapai tujuan”. Berdasarkan teori hirarki kebutuhan menurut Maslow yang dikutip oleh Uno
(2016: 41-42), menyebutkan lima kebutuhan manusia: 1) kebutuhan fisiologis, 2) kebutuhan
rasa aman, 3) kebutuhan akan cinta kasih atau kebutuhan sosial, 4) kebutuhan
penghargaan, dan 5) kebutuhan aktualisasi diri.
Lebih
lanjut, Mitchell
(2008: 46) mengemukakan bahwa:
“kinerja
merupakan fungsi dari faktor
kemampuan dan motivasi”. Ini artinya jika
ada perubahan
pada
fungsi dari faktor itu maka secara langsung akan mempengaruhi kinerja yang bersangkutan.
Berdasarkan uraian masalah,
maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: (1) Apakah ada pengaruh yang positif
dan signifikan kemampuan manajerial kepala sekolah terhadap kinerja kepala
sekolah Sekolah Menengah Pertama Se-Kabupaten Lampung Timur?, (2) Apakah ada pengaruh yang positif
dan signifikan motivasi kerja terhadap kinerja kepala sekolah Sekolah
Menengah Pertama Se-Kabupaten
Lampung Timur?, (3) Apakah terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara
kemampuan manajerial kepala sekolah dan motivasi kerja secara bersama-sama
terhadap kinerja kepala sekolah Sekolah Menengah Pertama Se-Kabupaten Lampung Timur?.
Adapun hasil penelitian
ini bertujuan untuk: (1) mengetahui besarnya pengaruh
kemampuan manajerial kepala sekolah terhadap kinerja kepala sekolah Sekolah Menengah Pertama se-Kabupaten Lampung Timur, (2) mengetahui besarnya
pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja kepala sekolah Sekolah Menengah Pertama se-Kabupaten Lampung Timur, (3) mengetahui besarnya
pengaruh antara kemampuan manajerial kepala sekolah dan motivasi kerja secara
bersama-sama terhadap kinerja kepala sekolah Sekolah Menengah Pertama se-Kabupaten Lampung Timur.
Hasil
penelitian ini diharapkan bisa memberikan manfaat secara teoritis maupun
praktis diantaranya: (1) untuk menambah pengetahuan sekaligus pengembangannya tentang
kinerja kepala sekolah, motivasi kerja dan kemampuan manajerial kepala sekolah,
(2) Untuk sekolah, sebagai
bahan informasi dan pertimbangan
tentang kinerja kepala sekolah Sekolah Menengah Pertama se-Kabupaten
Lampung Timur, (3) untuk Dinas
Pendidikan Kabupaten Lampung Timur, sebagai masukan
melalui
informasi hasil penelitian
mengenai
pengaruh
kemampuan manajerial kepala sekolah dan motivasi kerja terhadap kinerja kepala
sekolah dengan mempertimbangkan peta kekuatan dan tingkat
kesiapan persekolahan dalam upaya peningkatan mutu sekolah, (4)
untuk peneliti lain, sebagai bahan acuan melakukan penelitian lebih lanjut.
METODE PENELITIAN
Rancangan
penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan metode penelitian yang digunakan
adalah metode survei, sedangkan untuk jenis penelitiannya adalah penelitian
hubungan kausal.
Populasi penelitian
ini adalah kepala sekolah Sekolah Menengah Pertama se-Kabupaten Lampung Timur sebanyak 166 orang. Berdasarkan rumus Slovin maka populasi tersebut digunakan tingkat kelonggaran ketidaktelitian
sebesar 10%, sehingga diperoleh sampel sebanyak 62 orang. Dikarenanakan
populasi bersifat heterogen maka sampel diambil menggunakan teknik cluster random sampling. Instrumen
dalam penelitian ini adalah angket/kuesioner dengan metode primer dan skunder sedangkan
teknik analisis data menggunakan analisis
regresi.
HASIL PENELITIAN
Hasil
analisis penelitian ini adalah
sebagai
berikut: (1) Terdapat pengaruh positif dan
signifikan kemampuan manajerial kepala sekolah terhadap kinerja kepala sekolah. Hal ini berdasarkan persamaan regresi Ŷ = 3,197 + 0,913 X1. Maka
dapat diinterpretasikan bahwa terdapat pengaruh kemampuan manajerial kepala sekolah terhadap kinerja kepala
sekolah sebesar 89,30%. (2) Terdapat pengaruh positif dan signifikan motivasi kerja terhadap kinerja
kepala sekolah. Hal ini berdasarkan persamaan regresi Ŷ = 30,188 + 0,251 X2. Maka
dapat diinterpretasikan bahwa terdapat pengaruh motivasi kerja terhadap
kinerja kepala sekolah sebesar
6,10%. (3) Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kemampuan
manajerial kepala sekolah dan motivasi kerja secara bersama-sama terhadap
kinerja kepala sekolah.
Hal ini berdasarkan
persamaan regresi Ŷ =
7,276 + 0,964 X1 + 0,138 X2. Maka dapat diinterpretasikan bahwa terdapat
pengaruh positif dan signifikan antara kemampuan
manajerial kepala sekolah dan motivasi kerja secara bersama-sama terhadap
kinerja kepala sekolah sebesar 90,90%.
PEMBAHASAN
Hasil pengujian hipotesis penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Pengaruh Kemampuan
Manajerial Kepala Sekolah terhadap Kinerja Kepala Sekolah
Berdasarkan hasil pengujian signifikansi diperoleh skor probabilitas (sig) sebesar 0,000 dengan demikian
koefisien regresi adalah signifikan dan dapat digunakan untuk memprediksi
kebermaknaan pengaruh kemampuan manajerial kepala sekolah sehingga dapat dijelaskan bahwa kinerja kepala sekolah tanpa didukung kemampuan manajerial kepala sekolah
(konstan) besarnya adalah 3,197 dan setiap
perubahan/peningkatan variabel kemampuan manajerial kepala sekolah akan menentukan tingkat kinerja kepala sekolah
setiap ada kenaikan satu poin pada variabel kemampuan manajerial kepala
sekolah akan
berakibat naiknya skor variabel kinerja kepala sekolah sebesar 0,913
dengan signifikansi sebesar 89,30%. Secara empiris hasil penelitian ini membuktikan
bahwa semakin baik
tingkat kemampuan manajerial kepala sekolah akan diikuti oleh meningkatnya kinerja kepala
sekolah. Hasil penelitian
ini
didukung oleh pendapat J.R. Schermerhoen (dalam Ukas,
1999: 95) menyatakan
bahwa:
“Seseorang akan mampu mengelola organisasi
apabila ia memiliki kecakapan manajerial (Managerial Competency) yaitu suatu keterampilan atau
karakteristik personal yang membantu tercapainya kinerja yang tinggi dalam
tugas manajemen”.
Pengaruh Variabel Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
Kepala Sekolah
Berdasarkan hasil pengujian signifikansi
diperoleh skor probabilitas (sig)
sebesar 0,000 dengan demikian koefisien regresi adalah signifikan dan dapat
digunakan untuk memprediksi kebermaknaan pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja kepala sekolah sehingga
dapat dijelaskan bahwa kinerja kepala sekolah tanpa didukung motivasi kerja
(konstan) besarnya adalah 30,188
dan setiap
perubahan/peningkatan variabel motivasi kerja akan menentukan tingkat kinerja kepala
sekolah setiap ada kenaikan satu poin pada variabel motivasi kerja akan
berakibat naiknya skor variabel kinerja kepala sekolah sebesar 0,251
dengan signifikansi sebesar 6,10%. Secara
empiris hasil penelitian ini membuktikan bahwa semakin baik tingkat motivasi kerja akan
diikuti oleh meningkatnya kinerja kepala sekolah. Hasil penelitian ini didukung
oleh pendapat Hasibuan
(2001: 95), “motivasi sebagai pemberi daya penggerak yang menciptakan
kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerjasama, bekerja efektif dan
terintegrasi dengan segala upaya untuk mencapai tujuan”.
Pengaruh
Kemampuan Manajerial Kepala
Sekolah dan Motivasi Kerja Secara Bersama-sama terhadap Kinerja Kepala
Sekolah
Berdasarkan hasil pengujian signifikansi
diperoleh skor probabilitas (sig)
sebesar 0,000 dengan demikian koefisien regresi adalah signifikan dan dapat digunakan untuk memprediksi kinerja kepala sekolah yang
menggambarkan kebermaknaan pengaruh kemampuan manajerial kepala sekolah dan motivasi kerja terhadap
kinerja kepala sekolah sehingga dapat dijelaskan bahwa kinerja kepala sekolah tanpa didukung kemampuan manajerial kepala sekolah dan motivasi kerja (konstan) besarnya adalah 7,276
dan setiap perubahan/peningkatan variabel kemampuan manajerial kepala sekolah dan motivasi kerja akan menentukan tingkat
kinerja kepala sekolah setiap ada kenaikan satu poin pada variabel kemampuan
manajerial kepala sekolah dan motivasi kerja akan berakibat naiknya skor variabel kinerja kepala
sekolah sebesar 0,964 dengan signifikansi
sebesar 90,90%. Secara
empiris hasil penelitian ini membuktikan bahwa semakin baik tingkat kemampuan manajerial kepala
sekolah dan
motivasi kerja akan diikuti oleh meningkatnya kinerja kepala sekolah. Hasil
penelitian ini didukung oleh pendapat Mitchell (2001: 46) mengemukakan bahwa: “kinerja merupakan fungsi dari faktor kemampuan dan motivasi. maka
jika ada perubahan
pada fungsi dari faktor itu maka secara langsung akan mempengaruhi kinerja yang bersangkutan”.
KESIMPULAN
Simpulan ini diwujudkan dari
temuan hasil analisis sebagai berikut: (1) Ada
pengaruh positif kemampuan manajerial kepala sekolah terhadap kinerja kepala sekolah Sekolah
Menengah Pertama Se-Kabupaten Lampung Timur
sebesar 89,30%. Hal ini berarti jika kemampuan manajerial kepala sekolah ditingkatkan maka kinerja kepala sekolah akan
meningkat pula, dan berlaku sebaliknya. (2) Ada
pengaruh positif motivasi kerja terhadap kinerja kepala sekolah Sekolah
Menengah Pertama Se-Kabupaten Lampung Timur sebesar sebesar 6,10%. Hal ini berarti jika motivasi kerja ditingkatkan maka kinerja
kepala sekolah akan meningkat pula, dan berlaku sebaliknya (3) Ada
pengaruh positif antara kemampuan manajerial kepala sekolah dan motivasi kerja
secara bersama-sama terhadap kinerja kepala sekolah Sekolah Menengah Pertama Se-Kabupaten Lampung Timur sebesar 90,90%,
sisanya sebesar 9,1% dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini. Hal
ini berarti jika kemampuan manajerial kepala sekolah dan motivasi kerja
ditingkatkan maka kinerja kepala sekolah akan meningkat pula dan berlaku
sebaliknya.
SARAN
Hasil penelitian ini
diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak-pihak yang
berkepentingan. Adapun saran sebagaimana dimaksud adalah sebagai berikut: (1) Perlunya
menciptakan lingkungan kerja yang harmonis dan rasa nyaman untuk melaksanakan
tugas dan tanggungjawab yang terkait langsung dengan peningkatan kualitas
sekolah. (2) Perlunya menciptakan lingkungan kerja yang terbuka terhadap
permasalahan yang ada antar sesama warga sekolah (3) Perlunya perasaan bangga
dengan didorong sikap positif dalam menjalankan setiap peranan dan
tanggungjawabnya.
DAFTAR PUSTAKA
Abelson, Mitchell N. 2001. Epidemiology
and prevention of head injuries.
literature review: J Clin Nurs.
Karwati,
E. dan P. Donni. 2013. Kinerja dan Profesionalisme Kepala Sekolah.
Bandung: Alfabeta.
Hasibuan,
S. P. Melayu. 2001. Manajemen Dasar, Pengertian, dan Makalah. Edisi
Revisi. Jakarta: Bumi Aksara.
Keputusan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 162 Tahun 2003 Tentang Pedoman Penugasan Guru
Sebagai Kepala Sekolah.
Maman,
Ukas. 2001. Manajemen. Bandung: Erlangga
Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 Tentang Standar Kepala Sekolah.
Siagian,
Sondang P. 1996. Fungsi-Fungsi Manajerial. Jakarta: Bumi Aksara.
Terry,
George R. 1997. Principle of management. New York: Richald. D. Irwin,
Inc.
Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Uno,
B. Hamzah. 2016. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.
Komentar
Posting Komentar
Add a comment....