Langsung ke konten utama

ARTIKEL PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIALKEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KEPALA SEKOLAH SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SE-KABUPATEN LAMPUNG TIMUR



PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN 
MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KEPALA SEKOLAH
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SE-KABUPATEN
LAMPUNG TIMUR




Artikel




Diajukan
Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar
Magister Manajemen Pendidikan






  




Oleh
Nasihudin Mustofa
NPM. 14720030





PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
2017


PERSETUJUAN

Artikel oleh Nasihudin Mustofa ini,
Telah diperbaiki dan disetujui.

Metro,      Maret 2017
Pembimbing I,



Prof. Dr. H. Karwono, M. Pd.
NIP. 195303251986031004

Metro,      Maret 2017
Pembimbing II,



Dr. M. Ihsan Dacholfany, M. Ed.
NIDN. 0229077501

Ketua Program Studi
Magister Manajemen Pendidikan,



Dr. M. Ihsan Dacholfany, M. Ed.
NIDN. 0229077501






THE EFFECT OF PRINCIPALS MANAGERIAL ABILITY AND
WORK MOTIVATION AGAINST THE PRINCIPALS
PERFORMANCE OF JUNIOR HIGH SCHOOLS
IN EAST LAMPUNG SUB DISTRICT
Nasihudin Mustofa
Muhammadiyah University of Metro Lampung

Abstract, The objectives of this study is to analyze: (1) the effect of principals managerial ability against the principals’ performance, (2) the effect of work motivation against the principals’ performance, and (3) the effect of principals managerial ability and work motivation against the principals’ performance simultaneously.There are 62 respondents as samples of 166 population that is taken by Slovin formula. The data are collected by questionnaire and regression is used as a research instrument. The results of the analysis in this study is as follows: (1) there is a positive and significant impact of the principals managerial ability against the principals’ performance of Junior High Schools in East Lampung sub District. This can be explained by the regression equation Ŷ = 3.197 + 0.913 X1. The regression equation can be interpreted that the effect of the principals managerial ability against the principals’ performance is 89.30%, (2) There is a positive and significant impact of the work motivation against the principals performance of Junior High Schools in East Lampung sub District. This can be explained by the regression equation Ŷ = 30.188 + 0.251 X2. The regression equation can be interpreted that the effect of work motivation against the principals’ performance is 6.10%, and (3) there is a positive and significant impact of principals managerial ability and work motivation against the principals’ performance simultaneously of Junior High Schools in East Lampung sub District. This can be explained by the regression equation Ŷ = 7.276 + 0.964 X1 + 0.138 X2 while the significance is 90.90%.

Keywords: Managerial, motivation, principals’ performance





PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH
DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KEPALA
SEKOLAH SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
SE-KABUPATEN LAMPUNG TIMUR
Nasihudin Mustofa
Universitas Muhammadiyah Metro Lampung

Abstrak, Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis: (1) Pengaruh kemampuan manajerial kepala sekolah terhadap kinerja kepala sekolah, (2) Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja kepala sekolah, dan (3) Pengaruh kemampuan manajerial kepala sekolah dan motivasi kerja secara bersama-sama terhadap kinerja kepala sekolah. Sebanyak 62 responden digunakan sebagai sampel dari 166 populasi diambil menggunakan rumus Slovin. Pengambilan data ini menggunakan kuesioner dan regresi digunakan sebagai alat bantu penelitian. Hasil analisis yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Terdapat pengaruh positif dan signifikan kemampuan manajerial kepala sekolah terhadap kinerja kepala sekolah Sekolah Menengah Pertama se-Kabupaten Lampung Timur. Hal ini dapat diterangkan oleh persamaan regresi Ŷ = 3,197 + 0,913 X1. Dengan persamaan regresi tersebut dapat diinterpretasikan bahwa terdapat pengaruh antara kemampuan manajerial kepala sekolah terhadap kinerja kepala sekolah sebesar 89,30%, (2) Terdapat pengaruh positif dan signifikan motivasi kerja terhadap kinerja kepala sekolah Sekolah Menengah Pertama se-Kabupaten Lampung Timur. Hal ini dapat diterangkan oleh persamaan regresi Ŷ = 30,188 + 0,251 X2. Dengan persamaan regresi tersebut dapat diinterpretasikan bahwa terdapat pengaruh antara motivasi kerja terhadap kinerja kepala sekolah sebesar 6,10%, dan (3) Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kemampuan manajerial kepala sekolah dan motivasi kerja secara bersama-sama terhadap kinerja kepala sekolah Sekolah Menengah Pertama se-Kabupaten Lampung Timur. Hal ini dapat diterangkan oleh persamaan regresi Ŷ = 7,276 + 0,964 X1+ 0,138 X2. Dengan signifikansi sebesar 90,90%.

Kata kunci: Manajerialmotivasi, kinerja kepala sekolah

PENDAHULUAN
Peningkatan mutu pendidikan merupakan sasaran pembangunan dibidang pendidikan nasional dan merupakan bagian integral dari upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia secara menyeluruh. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Upaya pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan diantaranya adalah dengan cara menyempurnakan sistem pendidikan, seperti dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 22 dan 25 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah serta diikuti oleh penyempurnaan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, yang secara langsung berpengaruh terhadap perencanaan, pengorganisasian, menggerakkan dan pengendalian pendidikan serta perubahan paradigma dari top-down ke bottom-up atau desentralisasi dalam wujud pemberdayaan sekolah, yang meyakini bahwa untuk meningkatkan kualitas pendidikan sedapat mungkin keputusan harus dibuat oleh mereka yang berada digaris depan, yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kebijakan yaitu kepala sekolah.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah mencakup: kompetensi kepribadian, kompetensi manajerial, kompetensi kewirausahaan, kompetensi supervisi, dan kompetensi sosial. serta mengacu pada Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 162 Tahun 2003 Tentang Pedoman Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah menyebutkan bahwa tugas guru sebagai kepala sekolah diantaranya: educator, manager, administrator, supervisor, leader, entrepreneur dan climate maker. Oleh karena itulah, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya kepala sekolah merupakan kebutuhan mendesak yang juga perlu diprioritaskan oleh pemerintah. Harus diakui bahwa persoalan pokok pendidikan di Indonesia adalah kinerja manajemen yang ditengarai sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi sumber daya pendidikan terkait dengan mutu output yang dihasilkan.
Kinerja kepala sekolah dalam rangka menjalankan peran dan fungsinya sebagai manajer harus memiliki strategi yang tepat untuk memberdayakan segala sumber daya sekolah guna mencapi tujuan pendidikan. Milkovich dan Boudreau (dalam Karwati dan Priansa, 2013: 82) menyatakan: “performance is the degree to which employees accomplish work requirement (kinerja merupakan tingkatan dimana pegawai menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditentukan)”.
Kemampuan manajerial dalam hal mengkoordinasikan, menggerakkan, dan menyerasikan segala sumber daya pada dasarnya terkait dengan bagaimana penerapan fungsi-fungsi manajemen atau proses manajemen. Adapun tahapan-tahapan dari proses manajemen dengan mengadopsi pendapat George R. Terry (1997: 89), diantaranya: planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), actuating (menggerakkan), dan controlling (pengendalian). Menurut Siagian (1996: 63) menyebutkan: “Managerial skill adalah keahlian menggerakkan orang lain untuk bekerja dengan baik”. Senada dengan itu, J.R. Schermerhoen (dalam Ukas, 1999: 95) menyatakan bahwa: “Seseorang akan mampu mengelola organisasi apabila ia memiliki kecakapan manajerial (managerial competency) yaitu suatu keterampilan atau karakteristik personal yang membantu tercapainya kinerja yang tinggi dalam tugas manajemen”. Seorang pakar manajemen Harsey (dalam Karwati dan Priansa, 2013: 147-148) menjelaskan bahwa dalam rangka pelaksanaan tugas manajerial paling tidak diperlukan tiga macam bidang keterampilan, yaitu: keterampilan teknis, keterampilan kemanusiaan, dan keterampilan konseptual.
Kepala sekolah selaian memiliki kemampuan manajerial yang baik, juga harus memiliki motivasi kerja yang tinggi. Sebab motivasi kerja merupakan kekuatan penting yang harus ada dalam diri kepala sekolah sebagai dorongan untuk berusaha dan bekerja keras sehingga dapat diperoleh keberhasilan bagi dirinya dan instansi dimana ia bekerja. Menurut Hasibuan (2001: 95), “motivasi sebagai pemberi daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerjasama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala upaya untuk mencapai tujuan”. Berdasarkan teori hirarki kebutuhan menurut Maslow yang dikutip oleh Uno (2016: 41-42), menyebutkan lima kebutuhan manusia: 1) kebutuhan fisiologis, 2) kebutuhan rasa aman, 3) kebutuhan akan cinta kasih atau kebutuhan sosial, 4) kebutuhan penghargaan, dan 5) kebutuhan aktualisasi diri.
Lebih lanjut, Mitchell (2008: 46) mengemukakan bahwa: “kinerja merupakan fungsi dari faktor kemampuan dan motivasi”. Ini artinya jika ada  perubahan pada fungsi dari faktor itu maka secara langsung akan mempengaruhi kinerja yang bersangkutan.
Berdasarkan uraian masalah, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: (1) Apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan kemampuan manajerial kepala sekolah terhadap kinerja kepala sekolah Sekolah Menengah Pertama Se-Kabupaten Lampung Timur?, (2) Apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan motivasi kerja terhadap kinerja kepala sekolah Sekolah Menengah Pertama Se-Kabupaten Lampung Timur?, (3) Apakah terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kemampuan manajerial kepala sekolah dan motivasi kerja secara bersama-sama terhadap kinerja kepala sekolah Sekolah Menengah Pertama Se-Kabupaten Lampung Timur?.
Adapun hasil penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui besarnya pengaruh kemampuan manajerial kepala sekolah terhadap kinerja kepala sekolah Sekolah Menengah Pertama se-Kabupaten Lampung Timur, (2) mengetahui besarnya pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja kepala sekolah Sekolah Menengah Pertama se-Kabupaten Lampung Timur, (3) mengetahui besarnya pengaruh antara kemampuan manajerial kepala sekolah dan motivasi kerja secara bersama-sama terhadap kinerja kepala sekolah Sekolah Menengah Pertama se-Kabupaten Lampung Timur.
Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan manfaat secara teoritis maupun praktis diantaranya: (1) untuk menambah pengetahuan sekaligus pengembangannya tentang kinerja kepala sekolah, motivasi kerja dan kemampuan manajerial kepala sekolah, (2) Untuk sekolah, sebagai bahan informasi dan pertimbangan tentang kinerja kepala sekolah Sekolah Menengah Pertama se-Kabupaten Lampung Timur, (3) untuk Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Timur, sebagai masukan melalui informasi hasil penelitian mengenai pengaruh kemampuan manajerial kepala sekolah dan motivasi kerja terhadap kinerja kepala sekolah dengan mempertimbangkan peta kekuatan dan tingkat kesiapan persekolahan dalam upaya peningkatan mutu sekolah, (4) untuk peneliti lain, sebagai bahan acuan melakukan penelitian lebih lanjut.
METODE PENELITIAN
Rancangan penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan metode penelitian yang digunakan adalah metode survei, sedangkan untuk jenis penelitiannya adalah penelitian hubungan kausal.
Populasi penelitian ini adalah kepala sekolah Sekolah Menengah Pertama se-Kabupaten Lampung Timur sebanyak 166 orang. Berdasarkan rumus Slovin maka populasi tersebut digunakan tingkat kelonggaran ketidaktelitian sebesar 10%, sehingga diperoleh sampel sebanyak 62 orang. Dikarenanakan populasi bersifat heterogen maka sampel diambil menggunakan teknik cluster random sampling. Instrumen dalam penelitian ini adalah angket/kuesioner dengan metode primer dan skunder sedangkan teknik analisis data menggunakan analisis regresi.
HASIL PENELITIAN
Hasil analisis penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Terdapat pengaruh positif dan signifikan kemampuan manajerial kepala sekolah terhadap kinerja kepala sekolah. Hal ini berdasarkan persamaan regresi Ŷ = 3,197 + 0,913 X1. Maka dapat diinterpretasikan bahwa terdapat pengaruh kemampuan manajerial kepala sekolah terhadap kinerja kepala sekolah sebesar 89,30%. (2) Terdapat pengaruh positif dan signifikan motivasi kerja terhadap kinerja kepala sekolah. Hal ini berdasarkan persamaan regresi Ŷ = 30,188 + 0,251 X2. Maka dapat diinterpretasikan bahwa terdapat pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja kepala sekolah sebesar 6,10%. (3) Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kemampuan manajerial kepala sekolah dan motivasi kerja secara bersama-sama terhadap kinerja kepala sekolah. Hal ini berdasarkan persamaan regresi Ŷ = 7,276 + 0,964 X1 + 0,138 X2. Maka dapat diinterpretasikan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kemampuan manajerial kepala sekolah dan motivasi kerja secara bersama-sama terhadap kinerja kepala sekolah sebesar 90,90%.
PEMBAHASAN
Hasil pengujian hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut:
Pengaruh Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah terhadap Kinerja Kepala Sekolah
Berdasarkan hasil pengujian signifikansi diperoleh skor probabilitas (sig) sebesar 0,000 dengan demikian koefisien regresi adalah signifikan dan dapat digunakan untuk memprediksi kebermaknaan pengaruh kemampuan manajerial kepala sekolah sehingga dapat dijelaskan bahwa kinerja kepala sekolah tanpa didukung kemampuan manajerial kepala sekolah (konstan) besarnya adalah 3,197 dan setiap perubahan/peningkatan variabel kemampuan manajerial kepala sekolah akan menentukan tingkat kinerja kepala sekolah setiap ada kenaikan satu poin pada variabel kemampuan manajerial kepala sekolah akan berakibat naiknya skor variabel kinerja kepala sekolah sebesar 0,913 dengan signifikansi sebesar 89,30%. Secara empiris hasil penelitian ini membuktikan bahwa semakin baik tingkat kemampuan manajerial kepala sekolah akan diikuti oleh meningkatnya kinerja kepala sekolah. Hasil penelitian ini didukung oleh pendapat J.R. Schermerhoen (dalam Ukas, 1999: 95) menyatakan bahwa: “Seseorang akan mampu mengelola organisasi apabila ia memiliki kecakapan manajerial (Managerial Competency) yaitu suatu keterampilan atau karakteristik personal yang membantu tercapainya kinerja yang tinggi dalam tugas manajemen”.
Pengaruh Variabel Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Kepala Sekolah
Berdasarkan hasil pengujian signifikansi diperoleh skor probabilitas (sig) sebesar 0,000 dengan demikian koefisien regresi adalah signifikan dan dapat digunakan untuk memprediksi kebermaknaan pengaruh motivasi kerja  terhadap kinerja kepala sekolah sehingga dapat dijelaskan bahwa kinerja kepala sekolah tanpa didukung motivasi kerja (konstan) besarnya adalah 30,188 dan setiap perubahan/peningkatan variabel motivasi kerja akan menentukan tingkat kinerja kepala sekolah setiap ada kenaikan satu poin pada variabel motivasi kerja akan berakibat naiknya skor variabel kinerja kepala sekolah sebesar 0,251 dengan signifikansi sebesar  6,10%. Secara empiris hasil penelitian ini membuktikan bahwa semakin baik tingkat motivasi kerja akan diikuti oleh meningkatnya kinerja kepala sekolah. Hasil penelitian ini didukung oleh pendapat Hasibuan (2001: 95), “motivasi sebagai pemberi daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerjasama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala upaya untuk mencapai tujuan”.
Pengaruh Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah dan Motivasi Kerja Secara Bersama-sama terhadap Kinerja Kepala Sekolah
Berdasarkan hasil pengujian signifikansi diperoleh skor probabilitas (sig) sebesar 0,000 dengan demikian koefisien regresi adalah signifikan dan dapat digunakan untuk memprediksi kinerja kepala sekolah yang menggambarkan kebermaknaan pengaruh kemampuan manajerial kepala sekolah dan motivasi kerja terhadap kinerja kepala sekolah sehingga dapat dijelaskan bahwa kinerja kepala sekolah tanpa didukung kemampuan manajerial kepala sekolah dan motivasi kerja (konstan) besarnya adalah 7,276 dan setiap perubahan/peningkatan variabel kemampuan manajerial kepala sekolah dan motivasi kerja akan menentukan tingkat kinerja kepala sekolah setiap ada kenaikan satu poin pada variabel kemampuan manajerial kepala sekolah dan motivasi kerja akan berakibat naiknya skor variabel kinerja kepala sekolah sebesar 0,964 dengan signifikansi sebesar 90,90%. Secara empiris hasil penelitian ini membuktikan bahwa semakin baik tingkat kemampuan manajerial kepala sekolah dan motivasi kerja akan diikuti oleh meningkatnya kinerja kepala sekolah. Hasil penelitian ini didukung oleh pendapat Mitchell (2001: 46) mengemukakan bahwa: “kinerja merupakan fungsi dari faktor kemampuan dan motivasi. maka jika ada  perubahan  pada fungsi dari faktor itu maka secara langsung akan mempengaruhi kinerja yang bersangkutan”.
KESIMPULAN
Simpulan ini diwujudkan dari temuan hasil analisis sebagai berikut: (1) Ada pengaruh positif kemampuan manajerial kepala sekolah terhadap kinerja kepala sekolah Sekolah Menengah Pertama Se-Kabupaten Lampung Timur sebesar 89,30%. Hal ini berarti jika kemampuan manajerial kepala sekolah ditingkatkan maka kinerja kepala sekolah akan meningkat pula, dan berlaku sebaliknya. (2) Ada pengaruh positif motivasi kerja terhadap kinerja kepala sekolah Sekolah Menengah Pertama Se-Kabupaten Lampung Timur sebesar sebesar 6,10%. Hal ini berarti jika  motivasi kerja ditingkatkan maka kinerja kepala sekolah akan meningkat pula, dan berlaku sebaliknya (3) Ada pengaruh positif antara kemampuan manajerial kepala sekolah dan motivasi kerja secara bersama-sama terhadap kinerja kepala sekolah Sekolah Menengah Pertama Se-Kabupaten Lampung Timur sebesar 90,90%, sisanya sebesar 9,1% dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini. Hal ini berarti jika kemampuan manajerial kepala sekolah dan motivasi kerja ditingkatkan maka kinerja kepala sekolah akan meningkat pula dan berlaku sebaliknya.
SARAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Adapun saran sebagaimana dimaksud adalah sebagai berikut: (1) Perlunya menciptakan lingkungan kerja yang harmonis dan rasa nyaman untuk melaksanakan tugas dan tanggungjawab yang terkait langsung dengan peningkatan kualitas sekolah. (2) Perlunya menciptakan lingkungan kerja yang terbuka terhadap permasalahan yang ada antar sesama warga sekolah (3) Perlunya perasaan bangga dengan didorong sikap positif dalam menjalankan setiap peranan dan tanggungjawabnya.
DAFTAR PUSTAKA
Abelson, Mitchell N. 2001. Epidemiology and prevention of head injuries.    literature review: J Clin Nurs.
Karwati, E. dan P. Donni. 2013. Kinerja dan Profesionalisme Kepala Sekolah. Bandung: Alfabeta.
Hasibuan, S. P. Melayu. 2001. Manajemen Dasar, Pengertian, dan Makalah. Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara.
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 162 Tahun 2003 Tentang Pedoman Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah.
Maman, Ukas. 2001. Manajemen. Bandung: Erlangga
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 Tentang Standar Kepala Sekolah.
Siagian, Sondang P. 1996. Fungsi-Fungsi Manajerial. Jakarta: Bumi Aksara.
Terry, George R. 1997. Principle of management. New York: Richald. D. Irwin, Inc.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Uno, B. Hamzah. 2016. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pidato Bahasa Indonesia Adab Kepada Guru

Tema : Adab Kepada Guru Assalamu’alaikum Wr. Wb. اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِى فَضَّلَ بَنِى آدَمَ بِالْعِلْمِ وَالأَعْمَلْ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ. وَعَلَى أَلِهِ وَالصَّحْبِهِ وَالتَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِإِحْسَانِ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَة. أَمَّا بَعْدُ Yang saya hormati… Serta para pelajar rohimakumulloh Tiada kata yang pantas diucapkan, selain rasa syukur kepada Alloh SWT karena atas berkat kuasanya kita dapat hadir pada malam hari ini dalam keadaan yang sempurna tanpa kurang suatu apapun. Allohumma sholli ‘ala Muhammad SAW, semoga kita bisa meneladaninya dan mendapatkan syafa’atnya. Hadirin Hadirot rohimakumulloh. Dewasa ini, akhlak/moral/sopan santun para pelajar banyak mengalami kemerosotan, banyak murid yang membangkang bahkan melawan gurunya. padahal guru harus dihormati dan dimuliakan. Sebab guru adalah   orang yang mengajarkan kepada kita tentang berbagai ilmu pengetahuan. Seorang penyair berkata :  وَقْنَعْ بِجَهْلِكَ اِنْ جَف

Pidato Bahasa Indonesia Sholat Adalah Tiang Agama

Tema : Sholat Adalah Tiang Agama Assalamu’alaikum Wr. Wb. إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ ،َأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.، أَمَّا بَعْدُ Yang saya hormati… Hadirin hadirot rohimakumulloh, Pertama, marilah kita panjatkan puji syukur kita kepada Alloh SWT yang telah memberikan kepada kita kesempurnaan akal serta kesehatan badan. Kedua, Sholawat serta Salam semoga tetap terlimpah curahkan kepada junjungan kita nabi agung Muhammad SAW, sebagai nabi pembawa rahmat dan satu-satunya nabi pemberi syafa’at fiyaumil kiyamat. Hadirin hadirot rohimakumulloh, Pada kesempatan yang penuh barokah ini, saya akan menyampaikan pidato saya dengan tema “Sholat adalah Tiang Agama”. Hadirin hadirot rohimakumull

Pidato Bahasa Indonesia Tanda-Tanda Orang Munafik

Tema : Tanda-Tanda Orang Munafik Assalamu’alaikum Wr. Wb. إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ ،َأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.، أَمَّا بَعْدُ Yang saya hormati… Hadirin hadirot rohimakumulloh, Puji syukur kita panjatkan kehadirot Alloh SWT yang telah memberikan kita iman, islam dan kesempurnaan akal. Sholawat serta Salam semoga tetap terlimpah curahkan kepada junjungan kita nabi agung Muhammad SAW, nabi pembawa rahmat untuk semesta alam. Hadirin hadirot rohimakumulloh, “lain dimulut lain dihati " itulah pribahasa yang cocok dengan apa yang akan saya sampaikan kali ini, karena saya akan berpidato dengan tema “tanda-tanda orang munafik”. Hadirin hadirot rohimakumulloh, Munafik adalah sala