MAKALAH
PERENCANAAN
DAN PENGELOLAAN KARIR
DALAM
ORGANISASI
Disusun Untuk
Memenuhi Tugas Kelompok
Mata Kuliah Manajemen
Sumber Daya Manusia (MSDM)
Dosen
Pembimbing :
Prof. Dr. H. Karwono,
M.Pd
Darmawan, MM.,
Dr (c)
Oleh :
Nasihudin
Mustofa NPM : 14720030
PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER
MANAJEMEN PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH METRO
2015
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur
penulis sampaikan kepada Allah swt, karena berkat
ridho dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Perencanaan
dan Pengelolaan Karir Dalam Organisasi” untuk memenuhi tugas kelompok mata
kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM).
Sholawat dan salam senantiasa penulis sampaikan
kepada Nabi Besar Muhammad saw yang selalu kita nanti-nantikan
syafa’atnya di hari kiamat.
Dalam penyusunan makalah ini banyak bantuan
yang penukis terima. Oleh karena itu, penulis sampaikan ucapan terimakasih
kepada yth ;
1.
Prof. Dr. H. Karwono, M.Pd (Dosen Pengampu)
2.
Darmawan, M.Pd., Dr. (c) (Dosen Pengampu)
3.
Semua pihak yang terkait dalam penulisan
makalah ini.
Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran masih penulis harapkan untuk perbaikan selanjutnya.
Metro, Oktober
2015
Penulis,
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.................................................................................. i
KATA PENGANTAR.................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
...... A.
Latar Belakang............................................................................ 1
...... B.
Rumusan Masalah....................................................................... 2
...... C.
Tujuan
Penulisan......................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian
Karir........................................................................... 4
B. Perencanaan Karir....................................................................... 5
C. Tenaga
Kependidikan.................................................................. 7
D. Perencanaan
Karir Tenaga
Kependidikan................................ 8
E. Fungsi Perencanaan
Karir Tenaga
Kependidikan.................... 9
F. Faktor-faktor
Yang Mempengaruhi Perencanaan Karir
Tenaga Kependidikan................................................................. 11
G. Peran
Organisasi Dalam Perencanaan Karir........................... 14
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................... 17
B. Saran............................................................................................. 17
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Salah satu dorongan orang bekerja pada suatu
organisasi, termasuk perusahaan adalah karena disana ada kesempatan untuk maju.
Sudah menjadi sifat dasar dari manusia pada umumnya untuk menjadi lebih baik,
lebih maju dari posisi yang dipunyai saat ini, karena itulah mereka
menginginkan suatu kemajuan dalam hidupnya.
Kesempatan untuk maju dalam program
pengembangan dapat diwujudkan jika mereka diberikan kesempatan untuk mengikuti
program pelatihan dan pendidikan. Program pelatihan dan pendidikan yang diikuti
perlu direncanakan dengan baik, agar pada gilirannya mereka mempunyai
kesempatan untuk dipromosikan atau dipindahkan dari suatu jabatan ke jabatan
lain yang mempunyai status dan tanggung jawab yang lebih tinggi.
Proses perencanaan memungkinkan Sumber Daya
Manusia (SDM) mengetahui tujuan-tujuan karir dan jenjang yang mengarah
pada pencapaian tujuan organisasi misalnya lembaga pendidikan. Kemudian melalui
aktifitas pengembangan SDM dapat memilih cara untuk meningkatkan dirinya
sendiri dan menentukan tujuan karirnya. Meskipun saat ini kebanyakan kegiatan
pengembangan karir bersifat individual yang dilaksanakan secara sukarela oleh
SDM itu sendiri, dengan upaya-upaya secara individual termasuk prestasi kerja
yang baik dan eksposur yang sesuai.
Perencanaan karir sebagai suatu sistem tidak
akan menjamin karir seseorang akan berkembang, tanpa ada respon dari karyawan
yang dalam hal ini tenaga kependidikan. Akan tetapi, setidaknya lebih baik,
sehingga ketika peluang muncul dapat dimanfaatkan oleh karyawan yang berminat.
Bilamana karyawan tidak merespon berakibat perkembangan karir karyawan tersebut
akan menjadi lamban, dan akibatnya SDM akan terhambat dalam mengisi
tempat-tempat luang dalam suatu pekerjaan yang ada.
Dilain pihak, bilamana dilihat dari sudut
pandang organisasi, jabatan-jabatan yang ada biasanya terlihat dalam
struktur organisasi merupakan kompetensi inti organisasi dan sumber daya
manusia karena jabatan-jabatan itu menghendaki persyaratan yang dapat berupa
pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan, sehingga bilamana karyawan ingin
mendudukinya berarti sekaligus untuk meningkatkan kompetensi organisasi melalui
adanya persediaan pegawai yang cukup untuk menjalankan strateginya dalam
mencapai tujuan. Oleh karena itu, pengelolaan karir menjadi sesuatu yang sangat
penting sebagai usaha pengembangan pegawai dan peningkatan kemampuan
organisasi, serta sebagai peningkatan kepuasan kerja yang dibutuhkan untuk
memenangkan persaingan.
Pengelolaan karir disini sebagaimana tersirat
di atas merupakan kegiatan dan kesempatan yang diberikan organisasi dalam upaya
membantu pegawai untuk mencapai tujuan karirnya, yang sekali lagi penting untuk
meningkatkan kemampuan organisasi.
Berikut akan diberikan pemahaman tentang
pengertian dan fungsi perencanaan, faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan
karir bagi tenaga kependidikan maupun organisasi pendidikan, selain itu juga
akan dibahas mengenai peran organisasi, khususnya organisasi pendidikan dalam
perencanaan karir.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa pengertian karir?
2.
Apa perencanaan karir?
3.
Siapa tenaga kependidikan?
4.
Bagaimana perencanaan karir tenaga
kependidikan?
5.
Apa fungsi perencanaan karir tenaga
kependidikan?
6.
Apa faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan
karir tenaga kependidikan?
7.
Apa peran organisasi dalam perencanaan karir?
C.
Tujuan
Penulisan
1.
Untuk memenuhi tugas
kelompok mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)
2.
Mengetahui dan memahami perencanaan dan
pengelolaan karir dalam organisasi
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Karir
Sebagian orang menganggap karir (career)
sebagai promosi di dalam organisasi. Kata “karir” dapat dipandang dari beberapa
perspektif yang berbeda. Dari satu perspektif, karir merupakan urut-urutan
posisi yang diduduki oleh seseorang selama masa hidupnya yang obyektif. Ini
merupakan karir yang obyektif. Meskipun demikian, dari perspektif lainnya karir
terdiri atas perubahan nilai-nilai, sikap, dan motivasi yang terjadi karena
seseorang semakin menjadi tua. Ini merupakan karir yang subyektif. Kedua
perspektif tersebut, obyektif dan subyektif, terfokus pada individu. Kedua
perspektif tadi menganggap bahwa orang memiliki beberapa tingkat pengendalian
terhadap nasib mereka, sehingga mereka dapat mengubah peluang untuk
memaksimalkan keberhasilan dan kepuasan yang berasal dari karir mereka sendiri.
Menurut (Soeprihanto, 1996), karir adalah
menunjukkan perkembangan para karyawan secara individu dalam jenjang
jabatan/kepangkatan yang dapat dicapai selama masa kerja dalam suatu
organisasi. Dalam hal ini pengertian karir tidak hanya terfokus pada individu
melainkan juga organisasi.
Dengan demikian lebih lanjut pendapat-pendapat
tersebut mengasumsikan bahwa aktivitas sumber daya manusia haruslah mengenali
tahap karir, dan membantu para karyawan dengan tugas-tugas pengembangan yang
mereka hadapi disetiap tahap karir. Dalam hal ini perencanaan karir sangat penting
karena konsekuensi keberhasilan atau kegagalan karir terkait erat dengan konsep
diri, identittas, dan kepuasan setiap individu terhadap karir dan kehidupannya.
B.
Perencanaan Karir
Perencanaan karir (career planning) adalah
suatu proses dimana individu dapat mengidentifikasi dan mengambil
langkah-langkah untuk mencapai tujuan-tujuan karirnya. Perencanaan karir
melibatkan pengidentifikasian tujuan-tujuan yang berkaitan dengan karir dan
penyusunan rencana-rencana untuk mencapai tujuan tersebut. Dari pengertian
tersebut berarti bahwa perencanaan karir harus dilalui dengan penyusunan
prasyarat-prasyarat yang harus dimiliki oleh seorang karyawan guna mendukung
peningkatan karirnya.
Perencanaan karir melibatkan pengidentifikasian
tujuan yang berkaitan dengan karir dan penyusunan rencana untuk mencapai tujuan
itu. Perencanaan karir yang realistik memaksa individu untuk melihat peluang
yang ada sehubungan dengan kemampuannya. Contoh seorang guru mungking berhasrat
kuat untuk menjadi seorang kepala sekolah sampai kemudian menyadari bahwa
tersedia lebih dari sepuluh orang guru untuk setiap posisi tersebut.
Melalui perencanaan karir, setiap individu
mengevaluasi kemampuan dan minatnya sendiri, mempertimbangkan kesempatan karir
alternatif, menyusun tujuan karir, dan merencanakan aktivitas-aktivitas
pengembangan praktis. Fokus utama dalam perencanaan karir haruslah sesuai
antara tujuan pribadi dan kesempatan-kesempatan yang secara realistis tersedia.
Perencanaan karir sepatutnya tidak hanya terkonsentrasi pada kesempatan posisi.
Di beberapa titik, perencanaan karir perlu pula terfokus pada pencapaian
keberhasilan psikologis yang tidak harus selalu memerlukan promosi.
Pada dasarnya perencanaan karir terdiri atas
dua elemen utama yaitu perencanaan karir individual (individual career
planning) dan perencanaan karir organisasional (organizational career
planning). Perencanaan karir individual dan organisasional tidaklah dapat
dipisahkan dan disendirikan. Seorang individu yang rencana karir individualnya
tidak dapat terpenuhi di dalam organisasi, cepat atau lambat individu tersebut
akan meninggalkan perusahaan. Oleh karena itu, organisasi perlu membantu
karyawan dalam perencanaan karir sehingga keduanya dapat saling memenuhi
kebutuhan.
Perencanaan karir individual (individual career
planning) terfokus pada individu yang meliputi latihan diagnostik, dan
prosedur untuk membantu individu
tersebut menentukan “siapa saya” dari segi potensi dan kemampuannya. Prosedur
ini meliputi suatu pengecekan realitas untuk membantu individu menuju suatu
identifikasi yang bermakna dari kekuatan dan kelemahannya dan dorongan memimpin
kekuatan dan mengoreksi kelemahan. Dengan demikian perencanaan karir individual
meliputi :
1)
penilaian diri untuk menentukan kekuatan,
kelemahan, tujuan, aspirasi, preferensi, kebutuhan, ataupun jangkar karirnya (career
anchor),
2)
penilaian pasar tenaga kerja untuk menentukan
tipe kesempatan yang tersedia baik di dalam maupun di luar organisasi,
3)
penyusunan tujuan karir berdasarkan evaluasi
diri,
4)
pencocokan kesempatan terhadap kebutuhan dan
tujuan serta pengembangan strategi karir,
5)
perencanaan transisi karir.
Menurut (Simamora, 2004), individu merencanakan karir guna meningkatkan status dan kompensasi, memastikan
keselamatan pekerjaan, dan mempertahankan kemampuan pasaran dalam pasar tenaga
kerja yang berubah. Disisi lain, organisasi mendorong manajemen karir individu
karena ingin :
a.
mengembangkan dan mempromosikan karyawan dari
dalam perusahaan;
b.
mengurangi kekurangan tenaga berbakat yang
dapat dipromosikan;
c.
menyatakan minat pada karyawan;
d.
meningkatkan produktivitas;
e.
mengurangi turnover karyawan;
f.
memungkinkan manajer untuk menyatakan minat
pribadi terhadap bawahannya;
g.
menciptakan rekrutmen yang positif.
C.
Tenaga
Kependidikan
Tenaga Kependidikan adalah anggota masyarakat
yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan.
Yang termasuk ke dalam tenaga kependidikan
adalah:
1. Kepala
Satuan Pendidikan
Kepala Satuan Pendidikan yaitu orang yang
diberi wewenang dan tanggung jawab untuk memimpin satuan pendidikan tersebut.
Kepala Satuan Pendidikan harus mampu melaksanakan peran dan tugasnya sebagai
edukator, manajer, administrator, supervisor, leader, inovator, motivator,
figur dan mediator. Istilah lain untuk Kepala Satuan Pendidikan adalah Kepala
Sekolah, Rektor, Direktur, serta istilah lainnya.
2. Pendidik
Pendidik/pengajar, adalah tenaga kependidikan
yang berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan dengan tugas khusus
sebagai profesi pendidik. Pendidik mempunyai sebutan lain sesuai kekhususannya seperti;
Guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator,
ustadz, dan sebutan lainnya.
3. Tenaga
Kependidikan lainnya
Orang yang berpartisipasi dalam penyelenggaraan
pendidikan di satuan pendidikan, walaupun secara tidak langsung terlibat dalam
proses pendidikan, diantaranya:
-
Wakil-wakil/Kepala urusan umumnya pendidik yang
mempunyai tugas tambahan dalam bidang yang khusus, untuk membantu Kepala Satuan
Pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan pada institusi tersebut. Contoh:
Kepala Urusan Kurikulum
-
Tata usaha, adalah Tenaga Kependidikan yang
bertugas dalam bidang administrasi instansi tersebut. Bidang administrasi yang
dikelola diantaranya;
-
Administrasi surat menyurat dan pengarsipan,
-
Administrasi Kepegawaian,
-
Administrasi Peserta Didik,
-
Administrasi Keuangan,
-
Administrasi Inventaris dan lain-lain.
-
Laboran, adalah petugas khusus yang bertanggung
jawab terhadap alat dan bahan di Laboratorium.
-
Pustakawan
-
Pelatih ekstrakurikuler,
-
Petugas keamanan (penjaga sekolah), Petugas
kebersihan, dan lainya.
D.
Perencanaan Karir Tenaga
Kependidikan
Berdasarkan pengertian perencanaan karir,
berarti perencanaan karir tenaga kependidikan adalah suatu proses dimana tenaga
kependidikan dapat mengidentifikasi dan mengambil langkah-langkah untuk
mencapai tujuan-tujuan karirnya di dalam dunia pendidikan.
Tenaga kependidikan hendaknya mengadakan
penilaian kesempatan organisasi pendidikan dengan menanyakan hal-hal berikut:
a.
Apa prospek promosi atau transfer dari
pekerjaan saya saat ini?
b.
Berapa persentase tenaga kependidikan yang
mencapai tingkat sasaran tertentu di dalam organisasi pendidikannya?
c.
Bagaimana kisaran gaji untuk berbagai jenjang
jabatan?
d.
Dimana pertumbuhan yang paling cepat, dan oleh
karenanya, kesempatan promosi paling luas di dalam organisasi pendidikan?
e.
Sekiranya saya menemui jalan buntu, jalur karir
apa lagi yang tersedia agar saya dapat bergerak naik di dalam organisasi
pendidikan?
Perencanaan karir sebaiknya dimulai dengan penempatan tenaga
kependidikan di dalam pekerjaan jenjang entry dan orientasi awal. Manajemen
akan mengamati kinerja tenaga kependidikan dan membandingkannya dengan standar
pekerjaan, yang dalam hal ini standar pendidikan. Pada tahap ini, manajemen
akan mencatat kekuatan dan kelemahan para tenaga kependidikan, memungkinkan
mereka membantu kalangan tenaga kependidikan dalam membuat keputusan karir
tentatif. Tentu saja, keputusan ini dapat diubah belakangan tatkala prosesnya
berlangsung. Keputusan karir tentatif berpijak pada beberapa faktor, termasuk
kebutuhan pribadi, kemampuan dan aspirasi serta kebutuhan organisasi
pendidikan. Manajemen kemudian dapat menjadwal program pengembangan sumber daya
tenaga kependidikan yang terkait dengan kebutuhan spesifik individu.
E.
Fungsi
Perencanaan Karir Tenaga Kependidikan
Fungsi perencanaan karir pada dasarnya adalah
sebagai berikut:
1. Meluruskan
strategi dan syarat-syarat karyawan intern
Dengan membantu karyawan, dalam hal ini tenaga
kependidikan di dalam perencanaan karir, maka departemen SDM dalam organisasi
pendidikan tersebut dapat mengantisipasi rencana kerjanya serta mendapatkan
bakat yang diperlukan untuk mendukung strategi organisasi pendidikan.
2. Mengembangkan
karyawan yang dapat dipromosikan
Perencanaan karir membantu di dalam penyediaan
internal bakat-bakat karyawan yang dapat dipromosikan guna memenuhi lowongan
yang disebabkan oleh pensiun, pengunduran diri dan pertumbuhan.
3. Memudahkan
penempatan ke luar negeri
Organisasi pendidikan menggunakan perencanaan
karir untuk membantu mengidentifikasi dan menyiapkan karyawan ke seluruh
penjuru dunia
4. Membantu
di dalam keanekaragaman tenaga kerja
Perencanaan karir membantu karyawan yang
beraneka ragam latar belakangnya di dalam mempelajari harapan-harapan
organisasi pendidikan.
5. Mengurangi
pergantian
Meningkatkan perhatian dan kesepakatan karyawan
akan loyalitasnya terhadap perusahaan serta mengurangi tingkat pengunduran diri
karyawan.
6. Menyaring
potensi karyawan
Perencanaan karir mendorong karyawan untuk
lebih selektif di dlam menggunakan kemampuannya sebab mereka mempunyai tujuan
karir yang lebih khusus.
7. Meneruskan
pertumbuhan pribadi
Perencanaan karir mendorong karyawan untuk
tumbuh dan berkembang
8. Mengurangi
penimbunan
Perencanaan karir menjadikan karyawan sadar
akan pentingnya kualifikasi karyawan, mencegah manajer yang mementingkan
dirinya sendiri serta menyadarkan bahwa departemen SDM bukan departemen yang
menentukan segala-galanya.
9. Memuaskan
kebutuhan karyawan
Adanya kesempatan pada karyawan untuk tumbuh
dan berkembang serta terpenuhinya kebutuhan individu akan harga dirinya
menjadikan karyawan mudah merasa puas.
10. Membantu
perencanaan tindakan secara afirmatif
Perencanaan karir membantu menyiapkan pekerjaan
yang lebih penting serta pelaksnaan rencana kegiatan yang telah ditentukan
F.
Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Perencanaan Karir Tenaga Kependidikan
Ada beberapa faktor penting yang mempengaruhi
perencanaan karier, di mana seseorang akan mengakui dan mau mempertimbangkan
faktor-faktor tersebut saat mereka merencanakan karier, yaitu sebagai berikut :
1. Tahap Kehidupan Karier
Seseorang akan berubah secara terus menerus dan
kemudian memandang perbedaan karier mereka pada berbagai tingkatan dalam
hidupnya. Yang dilakukan individu dalam upaya pengembangan karirnya meliputi tahapan-tahapan
sebagai berikut:
a.
Entry stage, merupakan tahap mulai memasuki organisasi,
yaitu waktu seseorang baru memasuki suatu lembaga pendidikan sebagai tenaga
kependidikan baru. Pada tahap ini tenaga kependidikan akan bertanya apakah
keahliannya diterapkan disini, apakah pekerjaannya menyenangkan, apakh dia akan
diterima oleh rekan kerja, apakah dia dapat berkembang dan mencapai tujuan
karir sesuai dengan minat, keterampilan, dan pengetahuan yang dimiliki.
b.
Mastery stage, adalah tahap dimana seseorang karena
pengalaman atau keahlian yang sudah didapat menginginkan jabatan baru yang
biasanya lebih tinggi atau lebih menarik dan menantang.
Pada tahap ini dapat terjadi 2 kemungkinan kecenderungan
diantaranya:
1. Achievement stage:
ditandai dengan keinginan seseorang atau dipromosikan untuk jabatan yang lebih
tinggi.
2. Mid-career stage:
ditandai dengan keinginan untuk penilaian kembali karirnya dan motivasi kerja
juga sudah menurun.
Ada 3 kemungkinan alasan dari kecenderungan diatas, yaitu:
1. Kesempatan
karir yang lebih sempit
2. Perubahan
pandangan terhadap karir
3. Ketidakpastian
mengenai karir
c.
Passage stage, dahulu tahap ini dikatakan masa-masa pegawai
untuk mempersiapkan pensiun, namun masa sekarang akibat faktor-faktor
terjadinya lebih banyak oleh pemutusan hubungan kerja, baik sebagai akibat dari
situasi ekonomi maupun karena pemecatan, dan banyak faktor yang mempengaruhi
karir seperti tersedianya pekerjaan di luar organisasi dan kesempatan
pendidikan yang didapat.
2. Dasar Karier
Setiap orang dapat memiliki aspirasi, latar
belakang, dan pengalaman yang berbeda satu dengan yang lain.
Ada lima perbedaan motif dasar karier yang
menjelaskan jalan bagi orang-orang untuk memilih dan mempersiapkan kariernya,
di mana mereka menyebutnya sebagai jangkar karier (career anchors) yaitu antara
lain :
a.
kemampuan manajerial,
Tujuan karier bagi manajer adalah untuk meningkatkan
kualitas dari diri sendiri, analitis, dan kemampuan emosional. Manajer
menggunakan dasar ini untuk mengatur orang atau karyawan
b.
kemampuan fungsional-teknis,
Dasar ini digunakan untuk para teknisi yang
akan melanjutkan pengembangan dari bakat teknisnya. Orang-orang tersebut tidak
mencari kedudukan dalam manajerial
c.
keamanan,
Dasar ini digunakan untuk kesadaran keamanan
individu untuk memantapkan kesadaran karier mereka. Mereka seringkali melihat
ikatan mereka sendiri sebagai organisasi yang istimewa atau lokasi geografi
d.
kreativitas,
Seseorang yang kreatif memiliki sedikit sikap
seperti pengusaha. Mereka ingin menciptakan atau membangun sesuatu yang
benar-benar milik mereka
e.
otonomi dan kebebasan.
Dasar karier ini digunakan untuk orang yang
memiliki hasrat kebebasan agar bebas dari aturan-aturan organisasi. Mereka
menilai otonomi dan ingin menjadi bos dari mereka sendiri dan bekerja pada
langkah mereka sendiri
3. Jalur Karir
Jalur karir merupakan urutan jabatan-jabatan
yang dapat diduduki untuk mencapai tujuan karir seseorang, misalnya di sebuah
sekolah, jalur karir untuk menjadi seorang kepala sekolah yang dimulai dari
guru adalah guru bidang studi – wakil kepala sekolah – kepala sekolah, dengan
waktu yang diharuskan menduduki jabatan ini, persyaratan untuk kerja, dan
persyaratan lainnya.
Disebabkan berbagai macam faktor seperti tingkat pendidikan dan
kebijakan organisasi, tenaga kependidikan dapat memulai karirnya dari jabatan
yang berbeda-beda. Seseorang mungkin dapat langsung menjadi kepala sekolah
disebabkan kebijakan organisasi.
Secara teoriti, beberapa sistem jalur karir sebagai berikut:
a. Vertical system, adalah
jalur karir yang dapat dilalui dalam satu fungsi melalui hirarki.
b. Trunk and branch system, adalah
jalur dimana seseorang untuk menaiki posisi yang lebih tinggi diharuskan
melalui posisi pada fungsi lain.
c. Planned job rotation system, adalah
jalur trunk and branch system yang dimana organisasi melakukan perencanaan yang
teliti mengenai pengalihan seseorang dari satu jabatan sebelum menduduki
jabatan tertentu.
d. Diamond system, adalah
jalur karir yang lebih banyak posisi berubah menyamping dari pada naik keatas
G.
Peran
Organisasi Dalam Perencanaan Karir
Keterlibatan organisasi dalam perencanaan karir
menjadi sebuah keharusan karena perencanaan karir merupakan usaha pengembangan
sumber daya manusia. Keterlibatan dapat dilakukan dalam bentuk khusus, yaitu:
1. Melakukan
pendidikan karir
Pendidikan karir adalah upaya untuk merangsang,
memotivasi, dan menyadarkan pegawai akan karir yang dapat dicapai dalam
organisasi dan membantu mereka untuk merencanakannya. Pendidikan karir ini
dapat dilakukan dengan berbagai bentuk seperti lokakarya, seminar atau jenis
pertemuan lainnya.
2. Informasi
karir
Informasi karir adalah informasi yang
dibutuhkan seperti uraian jabatan (job description), persyaratan jabatan
(job specification), dan standar unjuk kerja (performance standard),
sehingga tenaga kependidikan dapat merumuskan rencana karir yang masuk akal
bagi mereka melalui jalur karir yang ada di organisasi atau lembaga pendidikan
yang paling tepat untuk ditempuh, jenis-jenis pekerjaan yang memiliki dasar
keahlian yang sama, dan langkah-langkah untuk dapat menaikinya atau mendudukinya.
3. Bimbingan
karir
Bimbingan karir adalah upaya untuk menentukan
jalur karir yang paling tepat bagi seseorang, yang dilakukan melalui penyadaran
akan minat dan kemampuan untuk memilih jalur karir yang paling tepat, yang
dapat dilakukan melalui tes-tes bakat yang dikaitkan dengan kemungkinan jalur
karir yang paling efektif
Selain itu, strategi perencanaan karir memungkinkan keterlibatan
organisasi mengembangkan dan menempatkan pegawai dalam jabatan-jabatan yang
sesuai dengan minat, kebutuhan, dan tujuan karirnya. Ada berbagai faktor yang
menyebabkan organisasi mengadakan perencanaan karirnya;
1.
Keinginan untuk mengembangkan dan mempromosikan
pegawai dari dalam.
2.
Kekurangan orang yang cakap yang dapat
dipromosikan.
3.
Keinginan untuk membantu perencanaan karir perseorangan.
4.
Pernyataan minat pegawai yang besar.
5.
Keinginan untuk meningkatkan produktivitas.
6.
Tanggung jawab program tindakan yang
menguatkan.
7.
Perhatian terhadap pemindahan tenaga kerja.
8.
Minat pribadi dari manajer-manajer unit.
9.
Keinginan akan gambaran tentang pengadaan
tenaga kerja yang positif.
Program pengembangan karir juga memberikan kesempatan kepada pegawai untuk menyelidiki minat,
kebutuhan dan pilihan karir dalam organisasi. Dengan
proses perencanaan karir pegawai- pegawai dibantu untuk menentukan tujuan- tujuan realistik dan untuk
mengembangkan kecakapan dan kemampuan yang
diperlukan untuk sasaran jabatan.
Sebuah organisasi dengan tujuan fleksibilitas dan adaptabilitas
akan lebih membutuhkan menajemen
karir dibantu organisasi yang hanya berharap agar tetap stabil. Organisasi menciptakan aturan, prosedur, kebijakan,
dan ragam lain dari peraturan
untuk perencanaan dan pengembangan karir. Dalam latar belakang organisasi efektifitas karir (carieer effectivenes) dinilai tidak hanya
individu namun juga oleh
organisasi itu sendiri. Apakah organisasi mempunyai pandangan yang sama mengenai karir mereka?
Kinerja karir disini tampaknya berkaitan dengan
kualitas produktifitas efisiensi dan tujuan, arah dan kebijakan organisasi.
Organisasi yang berorientasi pada karir tidak hanya menilai kinerja
masa lalu. Sebagai gantinya
penyelia dan pegawai dituntut untuk dapat memadukan kinerja masa lalu pegawai, pilihan karir, dan kebutuhan
pengembangan untuk perencanaan
karir formal.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pengelolaan dan perencanaan karir tenaga
kependidikan adalah keseluruhan usaha yang dilakukan organisasi atau lembaga
pendidikan dan tenaga kependidikan untuk mencapai tujuan karir yang diharapkan
dapat memuaskan tenaga kependidikan individu, menyiapkan tenaga kependidikan
akan tugas-tugas yang lebih berat, dan meningkatkan kompetensi tenaga
kependidikan sekaligus meningkatkan kompetensi organisasi atau lembaga
pendidikan dalam menghadapi persaingan bebas.
Perencanaan karir tenaga kependidikan adalah
suatu proses dimana tenaga kependidikan dapat mengidentifikasi dan mengambil
langkah-langkah untuk mencapai tujuan-tujuan karirnya didunia pendidikan.
Pengelolaan dan perencanaan karir tenaga
kependidikan pada akhirnya menjadi tanggung jawab tenaga kependidikan itu
sendiri. Tetapi organisasi atau lembaga pendidikan tentu saja harus campur
tangan dan berperan dalam bentuk bantuan untuk memotivasi tenaga kependidikan
untuk mencapai tujuan karirnya. Peran organisasi disini bisa dalam bentuk
memberikan pendidikan karir, informasi karir, dan bimbingan karir, dan secara
khusus memberikan orientasi, pelatihan, menciptakan promosi yang adil, dan
lain-sebagainya
B.
Saran
Sebaiknya rencanakanlah terlebih dahulu karir anda agar masa
depan anda lebih terfokus dan lebih terencana untuk dicapai.
DAFTAR PUSTAKA
Dessler, Garry.
2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Kesepuluh Jilid 2.Jakarta : Indeks.
Hariandja,
Marihot TE. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Grasindo.
http://abidaffakhiar.blogspot.co.id/2010/05/pengelolaan-dan-perencanaan
karir.html
PP No. 38 Tahun
1992 tentang Tenaga Kependidikan
Rivai, Veithal.
2009. Islamic Human Capital Dari Teori ke Praktik Manajemen Sumberdaya Islami. Jakarta:
PT. Rajawali Pers.
Simamora,
Henry. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Bagian Penerbitan STIE
YKPN.
Soeprihanto,
John. 1996. Penilaian Kinerja dan Pengembangan karyawan. Yogyakarta:
BPFE.
Komentar
Posting Komentar
Add a comment....