METODE
PENELITIAN DESCRIPTIVE
Disusun Untuk
Memenuhi Tugas Kelompok
Mata Kuliah
Metodologi Penelitian Manajemen Pendidikan
Dosen
Pembimbing :
Prof. Dr.
Karwono, M.Pd
Dr. Agus
Sutanto, M.Si
Dr. Achyani,
M.S.i
Oleh :
Nasihudin Mustofa NPM
: 14720030
PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER
MANAJEMEN PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH METRO
2015
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin,
puji syukur penulis penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka
penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “ Metode
Penelitian Deskriptif”.
Penulisan makalah ini
merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata
kuliah Metode Penelitian.
Dalam Penulisan makalah
ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada teknik penulisan maupun
materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan
saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini.
Akhirnya penulis berharap
semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberikan
bantuan, dan berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi kalangan banyak umumya. Amin.
Metro, April 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
........................................................................................
ii
DAFTAR ISI
.......................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................
1
BAB II LANDASAN TEOR
..............................................................................
6
BAB III PEMBAHASAN ..................................................................................
12
BAB IV PENUTUP
............................................................................................
18
DAFTAR PUSTAKA
.........................................................................................
20
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang
berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya ( Best,1982:119).
Penelitian ini juga sering disebut noneksperimen, karena pada penelitian ini
penelitian tidak melakukan kontrol dan manipulasi variabel penelitian. Dengan
metode deskriptif, penelitian memungkinkan untuk melakukan hubungan antar
variabel, menguji hipotesis, mengembangkan generalisasi, dan mengembangkan
teori yang memiliki validitas universal (west, 1982). Di samping itu,
penelitian deskriptif juga merupakan penelitian, dimana pengumpulan data untuk
mengetes pertanyaan penelitian atau hipotesis yang berkaitan dengan keadan dan
kejadian sekarang. Mereka melaporkan keadaan objek atau subjek yang diteliti
sesuai denganapaadanya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Penelitian Deskriptif ?
2. Apa Langkah-langkah
Penelitian Deskriptif ?
3. Apa Kelemahan dan Kelebihan
Penelitian Deskriptif ?
4. Bagaimana mengaplikasikan
Penelitian Deskriptif ?
5. Seperti apa contoh
Penelitian Deskriptif ?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan pembahasan makalah ini adalah Menggambarkan secara sistematis fakta
dan karakteristik objek atau subjek yang diteliti
secara tepat, misalnya dalam penelitian penggambaran serta faktual tentang perkembangan sekolah.
SISTEMATIKA PENULISAN MAKALAH
JUDUL
KATAPENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
B.
Rumusan Masalah
C.
Tujuan Pembahasan
D.
Manfaat Makalah
E.
Sistematika Penulisan Makalah
BAB II LANDASAN TEORI
A.
Pengertian Penelitian Kualitatif
B.
Langkah-langkah Penelitian Kualitatif
C.
Kelemahan dan Kelebihan Penelitian Kualitatif
D.
Aplikasi Penelitian Kualitatif
E.
Contoh Penelitian Kualitatif
BAB III PEMBAHASAN
A. Penelitian
Deskriptif
B. Karakteristik
Penelitian Deskriptif
C. Jenis-jenis Penelitian
Deskriptif
D. Penyajian Frekwensi
dan Persentase
E. Penelitian
deskriptif mempunyai keunikan diantaranya, seperti berikut
BAB IV PENUTUP
A.
Kesimpulan
B.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
LANDASAN TEORI
A.
Pengertian Penelitian Deskripsi
Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk
mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun
fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas,
karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena
yang satu dengan fenomena lainnya (Sukmadinata, 2006:72).[1] Penelitian deskriptif merupakan
penelitian yang berusaha mendeskripsikan dan menginterpretasikan sesuatu,
misalnyakondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang berkembang, proses yang
sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi, atau tentang kecendrungan yang
tengah berlangsung.
Furchan (2004:447) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif adalah
penelitian yang dirancang untuk memperoleh informasi tentang status suatu
gejala saat penelitian dilakukan. Lebih lanjut dijelaskan, dalam penelitian
deskriptif tidak ada perlakuan yang diberikan atau dikendalikan serta tidak ada
uji hipotesis sebagaimana yang terdapat pada penelitian eksperiman.[2]
Penelitian lebih jauh mengenai apa dan bagaimana yang disebut dangan metode
penelitian deskriptif ini akan menjadi lebih jelas bilamana kita melihat
berbagai pandangan para pakar mengenai metode tersebut, diantaranya:
1.
Menurut Whitney metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interprefasi
yang tepat.
2.
Menurut Moh.Nazir menerangkan bahwa penelitian deskriptif mempelajari
masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku di masyarakat
serta situasi-situasi tertentu termasuk tentang hubungan kegiatan-kegiatan,
skiap-sikap, pandangan-pandangan serta proses-proses yang sedang berlangsung
dan pengaruh dari suatu fenomena.
3.
Menurut Mely. G. Tan yang mengemukakan bahwa penelitian yang bersifat
deskriptif, bertujuan menggambarkan secara tepat suatu sifat-sifat individu,
keadan, gejala atau kelompok-kelompok tertentudalam suatau masyrakat.
B.
Langkah-langkah dalam peneltian deskriptif.
Prosess penelitian deskriftif dapat diikhtisarkan dalam langkah-langkah
sebagai berikut :
1.
Pernyataan masalah. Seperti halnya penelitian eksperimen, peneliti harus
memulai penyelidikannya dengan pernyataan masalah yang jelas.
2.
Identifikasiinformasi. yang di perlukan untuk memecahkan masalah.
3.
Pemilihan atau pengembangan pengumpulan data
4.
Identifokasi populasi – sasaran dan penentuan prosedur penarikan sempel
yang di pelukan.
5.
Rancangan prosedur pengumpulan data
6.
.Pengumpulan data.
7.
Analisis data
8.
Pembuatan laporan
C.
Macam-macam penelitian deskriptif.
Banyak jenis penelitian yang termasuk sebagai penelitian deskriptif.Setiap
ahli penelitian sering dalam memberikan infomasi tentang pengelompokan jenis
penelitian deskriptif, cenderung sedikit bervariasi.Perbedaan itu biasanya
dipengaruhi oleh pandangan dan pengetahuan yang menjadi latar belakang para
ahli tersebut. Perbedaan pandangan tersebut, salah satu diantaranya bila
dilihat dari apek bagaimana proses pengumpulan data dalam penilitian
deskiptif dilakukan oleh peneliti.
Dari aspek bagaimana proses pengumpulan data
dilakukan, macam-macam penelitian deskrptif minimal dapat dbedakan menjadi tiga
macam, yaitu laporan dari atau self-report, studi perkembangan, studi lanjutan,
(follow-up study), dan studi sosiometrik.
1.
Penelitian
Laporan Diri (Self-Report research)
Dari kaitannya
dengan data yang dikumpulkan maka penelitian deskriptif mempunyai beberapa
macam jenis termasuk di antaranya laporan diri dengan menggunakan observasi.
Dalam penelitian self-report, informasi dikumpulkan oleh orang tersebut
yang juga berfungsi sebagai peneliti
Dalam
penelitian self-report ini penelitian dianjurkan menggunakan teknik observasi
secara langsung, yaitu individu yang diteliti dikunjungi dan dilihat kegiatanya
dalam situasi yang alami. Tujuan obsevasi langsung adalah untuk mendapatkan
informasi yang sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian. Dalam
penelitian self-report, peneliti juga dianjurkan menggunakan alat bantu lain
untuk memperoleh data, termasuk misalnya dengan menggunakan perlengkapan lain
seperti catatan, kamera, dan rekaman. Alat-alat tersebut digunakan terutama
untuk memaksimalkan ketika mereka harus menjaring data dari lapangan.
Yang perlu
diperhatikan oleh para peneliti yang dengan model self-report adalah bahwa
dalam menggunakan metode observasi dalam melakukan wawancara, para peneliti
harus dapat menggunakan secara simultan untuk memperoleh data yang maksimal.
Salah satu contoh penelitian menggunakan self-report dapat dilihat dalam
laporan tentang studi Kelembagaan dan Sistem Pembiayaan Usaha Kecil dan
Menengah.
2.
Studi
Perkembangan (Developmental Study)
Studi
perkembangan atau devlopmental study banyak dilakukan oleh peneliti di bidang
pendidikan atau bidang psikologi yang berkaitan dengan tingkah laku, sasaran
penelitian perkembangan pada umumnya menyangkut variabel tingkah laku secara
individual maupun dalam kelompok. Dalam penelitian perkembangan tersebut
peneliti tertarik dengan variabel yang utamakan membedakan antara tingkat umur,
pertumbuhan atau kedewasaan subjek yang diteliti.
Studi
perkembangan biasanya di lakukan dalam periode longitudinal dengan waktu
tertentu, bertujuan guna menemukan perkembangan demensi yang terjadi pada
seorang respoden. Demensi yang sering menjadi perhatian peneliti ini, misalnya:
intelektual, fisik, emosi, reaksi terhadapan tertentu, dan perkembangan sosoial
anak. Studi perkembangan ini biasa dilakukan baik secara cross-sectional atau
logiotudinal.
Jika penelitian
dilakukan dengan model cross-sectional, peneliti pada waktu yang sama dan
disimultan menggunakan berbagi tingkatan variabel untuk diselidiki. Data yang
diperoleh dari masing-masing tingkat dapat dideskripsi dan kemudian di
komparasi atau dicari tingkat asosiasinya. Dalam penelitian perkembangan model
longitudinal, peneliti menggunakan responden sebagai sampel tertentu, misalnya:
satu kelas satu sekolah, kemudian dicermati secara intensif perkembangannya
secara continue dalam jangka waktu tertentu seperti tiga bulan, enam bulan,
satu tahun. Semua fenomena yang muncul didokumentasi untuk digunakan sebagai
informasi dalam menganalisis guna mencapai hasil penelitian.
3.
Studi
Kelanjutan (Follow-up study)
Study
kelanjutan dilakukan oleh peneliti untuk menentukan status responden setelah
beberapa periode waktu tertentu memproleh perlakuan, misalnya rogram
pendidikan. Studi kelanjutan ini di lakukan untuk melakukan evaluasi internal
maupun evaluasi eksteral, setelah subjek atau responden menerima program di
suatu lembaga pendidikan.Sebagai contoh Badan Akreditasi Nasional menganjurkan
adanya informasi tingkat serapan alumni dalam memasuki dunia kerja, setelah
mereka selesai program pendidikannya. Dalam penelitian studi kelanjutan
biasanya peneliti mengenal istilah antara output dan outcome. Out (keluran)
berkaitan dengan informasi hasil akhir setelah suatu program yang diberikan
kepada subjek sasaran di selesaikan.Sedangkan yang dimaksud dengan data yang di
ambil dari outcome (hasil) biasanya menyangkut pengaruh suatu perlakuan,
misalnya program pendidikan kepada subjek yang di teliti setelah mereka kembali
ke tempat asal yaitu masyarakat.
4.
Studi
Sosiometrik (Sociometric study)
Yang dimaksud
dengan sosiometrik adalah analisis hubungan antarpribadi dalam suatu kelompok
individu. Melalui analisis pilihan individu atas dasar idola atau penolakan
sesorang terhadap orang lain dalam suatu kelompok dapat di tentukan.
Prinsif teori
studi sosiometrik pada dasarnya adalah penanyakan pada masing-masing anggota
kelompok yang diteliti untuk menentukan denga siapa dia paling suka, untuk
bekerja sama dalam kegiatan kelompok. Pada kasus ini, dia dapat memilih satu
atau tiga dalam kelompoknya. Dari setiap anggota, peneliti akan memperoleh jabatan
yang bervariasi. Dengan menggunakan gambar sosiogram, posisi seseorang akan
dapat diterangkan kedudukannya dalam kelompok organisasi. [4]
Dalam sosiogram
tersebut pada umumnya digunakan beberapa batasan istilah yang dapat menunjukan
posisi individu dalam kelompoknya. Beberapa istilah tersebut seperti misalnya:
·
“Bintang” diberikan kepada mereka yang
paling banyak dipilih oleh para anggotanya,
·
“Terisolasi” di berikan kepada mereka yang
tidak banyak dipilih oleh para anggota dalam kelompok,
·
“Klik” diberikan kepada kelompok kecil anggota
yang saling memilih masing orang dalam kelompoknya.
Dibidang
pendidikan, sosiometrik telah banyak digunakan untuk menentukan hubungan
variabel status seseorang misalnya pemimpin formal, pemimpin dalam lembaga
pendidikan atau posisi seseorang dalam kelompoknya dengan variabel dalam
kegiatan pendidikan. Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang
berusaha menggambarlkan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa
adanya, dengan tujuan menggambarkan secara sistematis fakta dan karakeristik
objek yang di teliti secara tepat.
D.
Contoh
Penelitian Deskriptif
UPAYA GURU MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK
MELALUI STRATEGI PARODI PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN DI PAUD TAMAN BALITA CERIA
1.
Tujuan yang akan di capai (tahap 1)
Dengan mengacu
pada permasalahan yang ada di atas dan agar sasaran yang akan dicapai dalam
penelitian ini lebih terarah, maka penulis perlu menjabarkan tujuan dan
kegunaan penelitian yang akan dicapai.
a.
Mendeskripsikan pelaksanaan strategi di PAUD
Taman Belita Ceria.
b.
Mendeskripsikan kreativitas anak usia dini
pada strategi di PAUD Taman Belita Ceria.
2.
Rancangan cara pendekatannya. (tahap 2)
Kami melakukan
observasi ke PAUD Taman Belita Ceria untuk melakukan penelitian terhadap kelas
Yunior Pre-School usia 4-5 tahun mengenai upaya guru dalam meningkatkan parodi.
Hingga kami menemukan permasalahan yang perlu dibahas dalam penelitian ini:
a.
Bagaimanakah pelaksanaan strategi di PAUD Taman
Belita Ceria?
b.
Bagaimana Mendeskripsikan kreativitas anak usia
4-5 tahun dalam pembelajaran dengan strategi di PAUD Taman Belita Ceria?
3.
Kumpulan data (tahap 3)
Untuk menjawab
permasalahan tersebut kami melakukan observasi ke kelas Yunior Pre-school
(yaitu kelas untuk anak 4-5 tahun).Ada tahap-tahap dimana seorang guru
memancing kretivitas siswa dalam strategi parodi.
a.
Guru member preteach kepada siswa, bagaimana
langkah-langkah membuat parody yang tidak menjenuhkan untuk siswa.
b.
Guru member contoh pada siswa, yaitu dengan
mengganti lirik lagu yang sudah familiar di telinga siswa.
c.
Siswa di ajak beryanyi, tepuk sebentar atau
mengembalikanotak siswa pada zona alpha (ice breaking)
d.
Siswa mulai mengarang lagu dengan diberi alat
tulus berupa pensil dan kertas hvs.
e.
Setelah siswa selesai mengarang lagu, kemudian
siswa mendemokan lagunya di hadapan temen-temennya.
4.
Susun Laporan. (tahap 4)
Kebanyakan dari
siswa yang berusia 4-5 tahun itu, mereka mendemonstrasikan lagunya tanpa teks,
itu karena ada yang belum bias menulis dan ada pulang yang memang lebihb suka
langsung bernyayi dari pada mengarang. Lagu-lagu yang diganti liriknya oleh
anak usia dini itu[un berbeda-beda, mulai lagu anak-anak, dangdut hingga pop.
Itulah otak anak-anak mereka selalu mempunyai ide-ide segar, walaupun usia
mereka masih 4 dan 5 tahun namundaya kreatifitas mereka lebih dari orang
dewasa.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Penelitian
Deskriptif
Penelitian deskriptif pada umumnya dilakukan dengan
tujuan utama, yaitu menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik
objek dan sabjek yang
diteliti secara tepat. Dalam perkembangan akhir-akhir ini, metode penelitian
deskriptif juga banyak di lakukan oleh para penelitian karena dua alasan.
Pertama, dari pengamatan empiris didapat bahwa sebagian besar laporan
penelitian di lakukan dalam bentuk deskriptif. Kedua, metode deskriptif sangat
berguna untuk mendapatkan variasi permasalahan yang berkaitan dengan bidang
pendidikan maupun tingkah laku manusia.
B. Karakteristik
Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif mempunyai
karakteristik-karakteristik seperti yang dikemukakan Furchan (2004) bahwa:
(1)
Penelitian deskriptif cendrung menggambarkan
suatu fenomena apa adanya dengan cara menelaah secara teratur-ketat,
mengutamakan obyektivitas, dan dilakukan secara cermat.
(2)
Tidak adanya perlakuan yang diberikan atau
dikendalikan,
Tidak
adanya uji hipotesis.
C. Jenis-jenis Penelitian
Deskriptif
Furchan (2004:448-465) menjelaskan, beberapa
jenis penelitian deskriptif, yaitu;
(1)
Studi kasus, yaitu, suatu penyelidikan intensif
tentang individu, dan atau unit sosial yang dilakukan secara mendalam dengan
menemukan semua variabel penting tentang perkembangan individu atau unit sosial
yang diteliti.Dalam penelitian ini dimungkinkan ditemukannya hal-hal tak terduga
kemudian dapat digunakan untuk membuat hipotesis.
(2)
Survei. Studi jenis ini merupakan studi
pengumpulan data yang relatif terbatas dari kasus-kasus yang relatif besar
jumlahnya.Tujuannya adalah untuk mengumpulkan informasi tentang variabel dan
bukan tentang individu. Berdasarkan ruang lingkupnya (sensus atau survai
sampel) dan subyeknya (hal nyata atau tidak nyata), sensus dapat dikelompokkan
menjadi beberapa kategori, yaitu: sensus tentang hal-hal yang nyata, sensus
tentang hal-hal yang tidak nyata, survei sampel tentang hal-hal yang nyata, dan
survei sampel tentang hal-hal yang tidak nyata.
(3)
Studi perkembangan. Studi ini merupakan
penelitian yang dilakukan untuk memperoleh informasi yang dapat dipercaya
bagaimana sifat-sifat anak pada berbagai usia, bagaimana perbedaan mereka dalam
tingkatan-tingkatan usia itu, serta bagaimana mereka tumbuh dan berkembang. Hal
ini biasanya dilakukan dengan metode longitudinal dan
metode cross-sectional.
(4)
Studi tindak lanjut, yakni, studi yang
menyelidiki perkembangan subyek setelah diberi perlakukan atau kondisi tertentu
atau mengalami kondisi tertentu.
(5)
Analisis dokumenter. Studi ini sering juga
disebut analisi isi yang juga dapat digunakan untuk menyelidiki variabel
sosiologis dan psikologis.
(6)
Analisis kecenderungan. Yakni, analisis yang
dugunakan untuk meramalkan keadaan di masa yang akan datang dengan
memperhatikan kecenderungan-kecenderungan yang terjadi.
(7)
Studi korelasi. Yaitu, jenis penelitian
deskriptif yang bertujuan menetapkan besarnya hubungan antar variabel yang diteliti.
D. Penyajian Frekwensi
dan Persentase
Penyajian persentase dan proposi memberikan gambaran mengenai distribusi
subjek menurut kategori-kategori nilai Variabel. Oleh karena itu, analisis ini
di dasarkan pada distribusi frekuensi. Secara visual, penggunaan tabel
frekuensi dan grafik sangat membantu memahami keadaan data yang di sajikan.
E. Penelitian
deskriptif mempunyai keunikan diantaranya, seperti berikut :
§ Menggunakan
kuesioner atau wawancara sering kali hanya mendapatkan responden yang sedikit
yang dapat menakibatkan biasanya kesimpulan;
§ Penelitian
deskriptif yang menggunakan observasi, kadang kala dalam pengumpulan data tidak
memperoleh data yang memadai;
§ Memerlukan permasalahan yang di rumuskan ssecara
jelas, agar padawaktu menjaring data di lapangan, peneliti tidakmengalami
kesulitan.
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Pengertian
penelitian deskriptif.
Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk
mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun
fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas,
karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena
yang satu dengan fenomena lainnya (Sukmadinata, 2006:72). Penelitian deskriptif
merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan dan menginterpretasikan
sesuatu, misalnyakondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang berkembang,
proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi, atau tentang
kecendrungan yang tengah berlangsung.
2.
Langkah-langkah penelitian deskriptif.
Prosess penelitian deskriftif dapat diikhtisarkan dalam langkah-langkah
sebagai berikut :
1.
Pernyataan masalah. Seperti halnya penelitian eksperimen, peneliti harus
memulai penyelidikannya dengan pernyataan masalah yang jelas.
2.
Identifikasiinformasi. yang di perlukan untuk memecahkan masalah.
3.
Pemilihan atau pengembangan pengumpulan data.
4.
Identifokasi populasi – sasaran dan penentuan prosedur penarikan sempel
yang di pelukan.
5.
Rancangan prosedur pengumpulan data.
6.
Pengumpulan data.
7.
Analisis data
3.
Macam-macam penelitian deskriptif.
§ Penelitian
Laporan Dari (Self-Report research)
§ Studi
Perkembangan (Developmental Study)
§ Studi
Kelanjutan (Follow-up study)
§ Studi
Sosiometrik (Sociometric study)
4.
Contoh
Penelitian Deskriptif.
§ Tujuan yang
akan di capai (tahap 1)
§ Rancangan cara
pendekatannya. (tahap 2)
§ Kumpulan data
(tahap 3)
§ Susun Laporan.
(tahap 4)
B.
Saran
Dengan adanya keterbatasan dalam penulisan makalah penelitian
ini, kepada peneliti lain diharapkan untuk mengadakan penelitian sejenis lebih
lanjut dengan melakukan penelitian yang lebih luas, sampel yang lebih banyak
dan menggunakan rancangan penelitian yang lebih kompleks sehingga dapat
ditemukan hasil yang lebih optimal dan bisa digeneralisasikan.
DAFTAR PUSTAKA
Penelitian Suatu Pemikiran
Dan Penerapan, 2005 : PT.Rineka Cipta Dan PT.Bina Adiaksara
Soejono,S.H,M.H dan
H.Abdurrahman,S.H., M.H Dr. Saifudin Azwar, MA. Metodologi penelitian.2010. celaban timur UH
III/548 Yogyakarta.Pustaka pelajar
Metodologi Penelitian
Pendidikan, Prof.Sukardi,Ph.D Jakarta (PT.Bumi Aksara) hal 158-162

Komentar
Posting Komentar
Add a comment....