ANALISIS JURNAL HAKEKAT PENCIPTAAN MANUSIA DAN PENGEMBANGAN DIMENSI KEMANUSIAAN SERTA URGENSINYA TERHADAP PENGEMBANGAN DAN KELESTARIAN LINGKUNGAN DALAM PRESPEKTIF AL-QURAN
ANALISIS
JURNAL
HAKEKAT
PENCIPTAAN MANUSIA DAN PENGEMBANGAN
DIMENSI
KEMANUSIAAN SERTA URGENSINYA TERHADAP PENGEMBANGAN DAN KELESTARIAN LINGKUNGAN
DALAM
PRESPEKTIF AL-QURAN
Ida Umami
Disusun Untuk
Memenuhi Tugas Kelompok
Mata Kuliah Seminar
I
Tim Dosen Pengampu
:
Prof. Dr. H.
Juhri AM, M.Pd
Dr. M. Ihsan
Daholfany, M.Ed
Dr. H. Agus
Sujarwanta, M.Pd
Oleh :
Nasihudin
Mustofa NPM : 14720030
PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER
MANAJEMEN PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH METRO
2015
ANALISIS
JURNAL
Judul
|
:
|
HAKEKAT
PENCIPTAAN MANUSIA DAN PENGEMBANGAN DIMENSI KEMANUSIAAN SERTA URGENSINYA
TERHADAP PENGEMBANGAN DAN KELESTARIAN LINGKUNGAN DALAM PRESPEKTIF AL-QURAN
|
Penulis
|
:
|
Ida Umami
|
Volume
|
:
|
19, No. 02
Juli – Desember 2014
|
A.
Latar belakang
Kehidupan manusia dimulai dari alam lingkungan yaitu dari
sari pati tanah, menjalani proses kehidupan tergantung dengan alam dan
lingkungan serta akan mati dan secara fisik akan dikembalikan ke alam.
Allah mengangkat manusia di bumi sebagai khalifah untuk
menjaga keseimbangan alam dan ekosistem untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Salah satu potensi yang dimiliki manusia untuk mengemban
kehalifahannya di bumi adalah daya cipta melalui akalnya. Oleh karena itu
pengembangan potensi akal sangat diperlukan sebagai bekal pelaksanaan tugas
kekhalifahan. Namun pada kenyataannya, banyak manusia yang tidak melaksanakan
tugasnya dan bahkan sebaliknya melakukan pengrusakan terhadap alam dan lingkungan.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa hakekat penciptaan manusia?
2.
Kenapa manusia melakukan pengrusakan terhadap
alam dan lingkungan?
C.
Tujuan
Untuk mengetahui tentang hakekat penciptaan manusia di muka
bumi.
D.
Metode
Dalam penelitian ini menggunakan metode studi
pustaka yang dilakukan dengan pengambilan
sumber-sumber data dari berbagai buku/literatur.
1.
Pengumpulan Data
Pengumpulan
data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai
tujuan penelitian. Data yang dikumpulkan ditentukan oleh variabel-variabel yang
ada dalam penelitian.
2.
Analisis Data
Analisis
data dilakukan dengan cara mengelompokkan data-data variabel kepribadian yang
diperoleh, dengan mengacu teori kepribadian Big Five (Costa, & McCrae,
1991).
E.
Hasil
Ada dua konsep yang dapat digunakan untuk
mengkaji hakekat penciptaan manusia dan
pengembangan dimensi kemanusiaan serta urgensinya terhadap pengembangan dan
kelestarian lingkungan dalam prespektif al-quran
1.
Tujuan
penciptaan manusia
Dalam
al-Qur’an, manusia sering dipuji sebagai makhluk paling sempurna (Q.S. al-Tien
[95]: 5) dan dimuliakan dibanding makhluk-makhluk lain di bumi (Q.S. Al-Isra’
[17]: 70). Meskipun demikian, menurut Quraish Shihab, manusia juga sering
dicela oleh Allah karena sifat-sifat jeleknya (Q.S. Ibrahim [14]: 34; al-Kahfi
[18]: 54; al-Ma‘arij [70]: 19).
Hasil perumusan
lain, yakni manusia selaku khalifah, dirinci sebagai tugas dan tanggung jawab
manusia, yaitu: (1) untuk menegakkan agama (Q.S. Al-Hajj [22]: 41; al-Nur [24]:
55; al-An‘am [6]: 163-165); dan (2) mengatur urusan dunia (Q.S. Ali ‘Imran [3]:
159; al-Syura [42]: 38; dan al-Nisa’ [4]: 59).
Rumusan
terakhir menyangkut kemungkinan manusia sebagai penyebab kerusakan lingkungan,
yakni: (1) merusak (Q.S. al-A‘raf [7]: 56,74); (2) curang (Q.S. Huud [11]: 85);
(3) disorientasi atau ketidakseimbangan dan berlebihan (Q.S. Al-Isra’ [17]:
25-26; al-An‘am [6]: 141; al-A‘raf [7]: 31; al-Rahman [55]: 7-9; al-Furqan
[25]: 67); (4) mengurangi atau mengubah (Q.S. al-Nisa’ [4]: 118-119); dan (5)
dorongan hawa nafsu (Q.S. Muhammad [47]: 22; al-An‘am [6]: 123; dan al-Isra’
[17]: 16).
2.
Tujuan
Penciptaan Alam Semesta
Tujuan alam
semesta diciptakan adalah : (1) tanda kekuasaan Allah bagi yang berakal (Q.S.
Ali ‘Imran [3]: 190), yang mengetahui (Q.S. al-Rum [30]: 22), bertaqwa (Q.S.
Yunus [10]: 6), yang mau mendengarkan pelajaran (Q.S. al-Nahl [16]: 65), dan
yang berpikir (Q.S. al-Ra‘d [13]: 3); (2) untuk memenuhi kebutuhan hidup
manusia (Q.S. al-Baqarah [2]: 29); (3) sebagai rahmat dari Allah (Q.S.
al-Jatsiyah [45]:1-3); (4) untuk kepentingan manusia (Q.S. Luqman [31]: 20);
(5) untuk menyempurnakan nikmat dan ujian bagi semua manusia (Q.S. Hûd [11]:
7); dan untuk menguji siapa yang amalannya lebih baik (Q.S. al-Mulk [67]: 2).
Fungsi lainnya
adalah dalam rangka menjalankan peran masing-masing (fungsi ekologis) demi
menjaga keberlangsungan dan kelestarian alam. Allah menciptakan alam semesta
ini dengan proporsi yang tepat dan seimbang (Q.S. al-Mulk [67]: 3-4; al-Qamar
[54]: 59; al-Rahman [55]: 7). Dalam surat al-Mu’min [40] ayat 57, Allah
menjelaskan bahwa penciptaan langit dan bumi sesungguhnya jauh lebih besar
ketimbang penciptaan manusia. Di samping itu, bumi dan seisinya ini diciptakan
tidak hanya untuk manusia, tetapi juga untuk seluruh makhluk (Q.S. al-Hijr
[15]: 19-20; al-An‘am [6]: 38; dan al-Nur [24]: 45).
F.
Kesimpulan
Ada empat konsep penting yang harus dipahami untuk membangun
pemahaman agama (islam) terhadap ekologi atau lingkungan; 1). Taskhir/taat, 2).
‘abd/hamba, 3). Khalifah/pengganti, dan 4). Amanah/jujur. Keempatnya tersebut
berasal dari konsep tujuan penciptaan alam semesta dan tujuan penciptaan
manusia. Pandangan yang komprehensif terhadap empat konsep diatas dengan
seimbang akan memberikan pandangan yang baik mengenai relasi manusia dan
lingkungan dalam kaitannya dengan keseimbangan alam dan lingkungan.
G.
Saran
Dengan adanya
keterbatasan dalam meng-analisis jurnal ini, maka kepada analisator lain
diharapkan untuk mengadakan analisis sejenis yang lebih lanjut dengan melakukan
analisis yang lebih luas, sampel yang lebih banyak dan menggunakan rancangan metode
yang lebih kompleks sehingga dapat ditemukan hasil yang lebih optimal dan bisa
digeneralisasikan.

Komentar
Posting Komentar
Add a comment....